Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Bekukan Pabrik di Venezuela

Kompas.com - 10/02/2014, 15:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Caracas, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation membekukan sementara pabrik perakitannya di Venezuela karena tidak punya uang tunai dollar AS untuk mengimpor komponen. Kebijakkan pemerintah membatasi pertukaran mata uang asing membuat merek terbesar di dunia ini sulit mendapatkannya pada waktu yang tepat, khususnya bila pasokan komponen sudah menipis.

Penutupan sementara pabrik di Cumana, dilakukan 6 minggu mulai 13 Februari lalu. "Pada tahap awal, kami menutup 45 hari dengan harapan kami bisa diberikan mata uang asing yang dibutuhkan untuk mengimpor komponen," kata sumber Toyota Venezuela yang dilansir AFP (8/2/2014).

Stok komponen yang sudah tingkat kritis memaksa pabrik ditutup sementara. Keputusan ini bukan cuma mempengaruhi produksi, juga administrasi bisnis perusahaan. Tahun lalu, Toyota Venezuela memproduksi 9.500 unit.

Pemerintah Venezuela membatasi penggunaan mata uang asing di negaranya, menyebabkan Toyota harus melalui proses birokrasi yang rumit untuk mendapatkan dollar AS.

Venezuela hanya menyediakan dollar dengan kurs resmi yang diatur, yakni 6,3 bolivar per dollar AS kepada importir yang ditunjuk dan difokuskan untuk produk makanan dan medis. Perusahaan lain yang butuh dollar untuk membayar tagihan luar negeri harus membeli dengan kurs lebih tinggi pada lelang yang dikelola pemerintah.

Hal tersebyt membuat peredaran dollar AS terbatas, menyebabkan kekurangan berbagai kebutuhan dasar dan memicu inflasi sampai 56,2 persen pada 2013. Kamar Dagang Otomotif Venezuela menyatakan, produksi mobil anjlok, tinggal 296 unit dan mayoritas diproduksi Toyota. Tahun lalu, 72.000 unit mobil diproduksi di Venezuela, turun 30 persen dari 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com