Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Datsun Bikin Mobil Murah (2)

Kompas.com - 09/02/2013, 07:01 WIB

Modozukuri
Untuk menjelaskan, rencana Datsun tersebut, Vincent Cobee yang didampingi Kintaro Izumida, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengundang tiga media secara eksklusif Rabu lalu, yaitu KompasOtomotif, Tabloid Otomotif dan Bisnis Indonesia di hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Dari pertemuan ini, Cobee, menjelaskan, dari ketiga negara yang dijadikan awal kebangkitan Datsun, masyarakat Indonesia yang paling mengenal merek Datsun.
 
Jadi wajar, Carlos Ghosn memilih Indonesia sebagai tempat pertama untuk mengumumkan kelahiran kembali merek Datsun!
 
Cobbe bercerita, berdasarkan informasi dari Teddy Irawan (Senior Vice President NMI), beberapa gedung di Indonesia masih memasang logo Datsun. Vincent mulai bekerja di Nissan pada 2002.
 
Ditegaskan, perbedaan jaman ini merupakan tugasnya untuk menjelaskan kepada konsumen yang sekarang. “Logika anak sekarang, mobil yang hebat di jaman kakeknya, dipastikan nantinya juga hebat. Itu aset fantastik. Kami harus menjelaskan lagi, bukan hanya hebat, juga terpercaya dan dibuat dengan gairah masa kini. Istilah Jepangnya, Modozukuri. Artinya, gairah rekayasa yang hebat, bergaya moderen dan inovasi pemasaran. Kami tidak lagi membawa masa lalu,” beber Cobee.
 
Target konsumen
Sebelumnya, Carlos Ghosn sering menjelaskan ke berbagai media global, Datsun sebagai merek global, namun dibuat secara lokal, membidik “first time car buyer” atau pembeli mobil baru pertama, pengguna sepeda motor yang ingin naik kelas dan pembeli mobil bekas di  negara berkembang dengan pertumbuhan cepat (emerging Market).
 
Di negara tersebutlah muncul masyarakat kelas baru, kelas menengah dengan kemampuan ekonomi lebih baik dari orang tua mereka. Mereka adalah calon konsumen, ingin membeli mobil sebagai transportasi, indentitas diri dan simbol kemajuan. Namun tentu saja dengan harga yang terjangkau (affordable price). Karena itu pula, konsep baru Datsun berbeda dengan era 1970 dan 1980-an. Bahkan Datsun tidak akan ditawarkan ke Amerika Serikat, dulu Datsun pernah terjual sampai 580.000 unit dan merupakan merek non-Amerika terbesar kedua di negara tersebut.
 
Menurut Cobee, Datsun diarahkan untuk konsumen baru. Untuk konsumen eksklusif, ada Infiniti. “Ini merek premium, mobil life style buat orang yang sangat kaya. Untuk yang sudah mampan, ditawarkan Nissan,” bebernya.

Ketiga ditanya, mengapa Indonesia, India dan Rusia target utama Datsun? “Justru di negara tersebutlah pasar untuk kelas masyarakat baru terus tumbuh. Sementara Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang dan Korea  Selatan, tuntutan mereka semakin tinggi. Pertumbuhan pasar juga terbatas.Malah Eropa, kini cenderung turun,” lanjutnya.
 
Kelas menengah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penjualan mobil di dunia dalam beberapa tahun ini meningkat. Sebagai contoh, jika 2010 penjualan mobil penumpang 60 juta, tahun lalu sudah  80 juta uni.
 
Indonesia vs India
Dijelaskan pula, Datsun adalah merek global namun dibuat lokal. Karena itu pula, Datsun yang dibuat di Indonesia harus memenuhi standar global. Sedangkan konteks lokal dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal. Karena itulah Datsun yang dibuat dibuat dan dipasarkan di Indonesia, India dan Rusia, satu dengan lainnya berbeda.
 
Dicontohkan, kendati kondisi lalu lintas India dan Indonesia hampir sama, macet, namun kebutuhan konsumen terhadap kendaraan berbeda. “Di Indonesia, konsumen tidak hanya butuh kendaraan untuk keluarga, bapak, ibu dan anak, juga  kakek dan nenek bahkan pembantu. Di India, orang yang berpendidikan tinggi dan berkeluarga, hanya punya satu atau dua anak. Mereka tidak mengajak  kakek dan nenek, juga pembantu,” cerita Cobee.

Dijelaskan pula, di Indonesia, mobil masih bisa dikebut. Sementara di India hanya 20 kpj. Sementara di Russia, perbedaan yang sangat ekstrem adalah suhu.“Saat ini minus 20 derajat celcius, sementara Indonesia 30 derajat celcius. Kita membuat sesuai dengan kondisi geografis dan tuntutan konsumen. Karena itu, produk yang dijual di ketiga negara tersebut berbeda. (Bersambung)  

Kembali ke 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau