Shanghai, KompasOtomotif - Grup Volkswagen terpukul telak di China. Aksi kampanye perbaikan massal (recall) terhadap 384.181 kendaraan termasuk produk kolaborasi dengan perusahaan lokal, antara lain Golf, Magotan, Sagitar dan Audi A3. Masalahnya, pada sistem direct shift gearbox (DSG) tidak berfungsi normal. Gangguan tersebut membuat perusahaan merugi tidak kurang dari 600 juta dolar AS atau Rp 5,8 triliun.
Recall dilakukan setelah Badan Pengawas Kualitas China mengumumkan di situs resmi mereka. Ketika coba dikonfirmasi mengenai kerugian, VW memilih bungkam. Tapi, menurut lembaga peneliti LMC Automotive, perbaikan dan penggantian suku cadang yang bermasalah, nilainya 3.000 yuan (Rp 4,6 jutaan) per unit.
Kerugian ini tentu menjadi koreksi besar VW yang sampai kini menguasai pasar mobil di China. Bahkan, bisa menjadi kerikil bagi merek terbesar Eropa ini yang berambisi jadi terbesar di dunia pada 2018.
Bill Russo, Presiden Direktur Konsultan Otomotif Synergistics Ltd mengatakan, recall akan selalu jadi masalah untuk semua merek mobil. Kondisi ini akan mempengaruhi reputasi sebuah merek, terutama ketika mereka laris. "Apakah mereka (VW) akan terpukul? Tentu saja," tegas Russo. "Fokusnya sekarang, bagaimana mereka bisa pulih dan seberapa cepat itu dilakukan."
Terkait recall, pihak VW mengaku siap bertanggung jawab dan mengganti semua kendaraan yang terindikasi bermasalah. "Belum ada laporan cidera atau luka berat yang disebabkan masalah DSG, sejauh yang kami ketahui," jelas Christoph Ludewig dari VW.
Total recall dilakukan terhadap 21 model yang dipasarkan di China, termasuk VW Scirocco, Bora, Touran, Passat dan Skoda Octavia.