Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Mencampur BBM Oktan Rendah dan Tinggi pada Performa Mesin

Kompas.com - 27/02/2025, 10:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Guna menjaga performa kendaraan dan efisiensi mesin, pemilihan bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai spesifikasi perlu dilakukan.

Bahkan, tidak sedikit pengguna kendaraan yang mencoba mencampur BBM beroktan rendah dan tinggi dengan harapan mendapatkan performa lebih baik atau efisiensi bahan bakar optimal.

Namun, hasil yang didapat tidak selalu memberikan efek positif karena setiap jenis bahan bakar memiliki kandungan zat aditif yang berbeda. jika tercampur tidak proporsional justru bisa menimbulkan masalah pada mesin.

Baca juga: Komitmen AC Aion Menjadikan Indonesia Basis Manufaktur ASEAN

Muchlis, pemilik bengkel Garasi Auto Service, Sukoharjo mengatakan, menggunakan campuran atau bergantian antara BBM beroktan rendah dan tinggi memang memungkinkan, tetapi hal ini dapat menimbulkan beberapa dampak negatif pada mesin kendaraan.

“Dampak buruknya pasti bisa berkurang dibanding full oktan rendah,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.

Muchlis mengatakan, dampak buruk jika menggunakan BBM oktan rendah seperti filter BBM cepat kotor, pompa bensin fuel pump cepat rusak, potensi saluran BBM, tersumbat termasuk injektor jadi mampet, hingga timbul kerak karbon yang bisa mengakibatkan mesin ngelitik.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Dia juga mengatakan, mencampur BBM oktan rendah dan tinggi pasti tidak akan sebagus jika full oktan tinggi.

Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, mencampur BBM beda nilai oktan ada efek sampingnya.

Kandungan zat aditif pembersih bahan bakar berbeda, komposisi yang tidak seimbang, efeknya bukan membersihkan, tapi mengotori.

"Zat aditif pembersih kerak karbon antara BBM Pertamax dan Pertalite beda jauh. Ketika keduanya di campur, itu malah kontraproduktif. Yang seharusnya octane booster malah akhirnya jadi deposit," kata Widya kepada Kompas.com.

Baca juga: Shell Ungkap Alasan Kenapa Sempat Kehabisan Stok BBM


Bahan bakar oktan tinggi mengandung octane booster yang lebih banyak. Kerak karbon muncul karena dua jenis BBM beda oktan gagal tercampur sempurna.

"Octane booster BBM yang gunanya menaikkan nilai oktan itu mengandung deposit. Jika gagal terbakar, akan menumpuk di kepala piston," katanya.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

Akibatnya, kerak dan deposit karbon berimbas pada performa mesin yang menurun. Tandanya biasa diawali gejala ngelitik ketika mesin di paksa akselerasi mendadak.

Selain itu, Pedal throttle yang diinjak dalam, respon mesinnya akan terlambat dan ECU akan mengoreksi data timing pengapian jadi lebih maju.

"ECU akan menyesuaikan data kompresi, supaya seimbang campuran bahan bakar ditambah supaya mesin tidak panas dan kehilangan tenaga," katanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kasus mobil2 yg rusak dicurigai dari pertamax di desember lalu itu gimana??
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau