Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Bermuatan Sayuran Kecelakaan di Tol Cikampek Km 57 Arah Jakarta

Kompas.com - 23/12/2024, 18:14 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan satu unit truk terjadi di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta, tepatnya di Km 57, Senin (23/12/2024).

Dalam unggahan akun Instagram @rtmcpoldajabar, Senin (23/12/2024), tampak mobil truk bermuatan berlebih berisi terguling di Km 57.

Kejadian ini membuat lalu lintas di sekitar mengalami kepadatan karena beberapa petugas kepolisian teengah mengevaluasi truk tersebut.

"Terjadi laka tunggal di km 57 arah jakarta, truk terjatuh. Di seberang rest area Km 57," ucap petugas dalam video tersebut.

Namun, berdasarka pengamatan redaksi di lokasi, kecelakaan tersebut menyebabkan kepadatan lalu lintas hingga Km 62.

Belum diketahui penyebab pasti dari kecelakaan tersebut, begitupun terkait dengan korban jiwa.

Baca juga: Program Khusus Beli Mobil di Akhir Tahun, Angsuran mulai Rp 2,4 Juta

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by RTMC DITLANTAS POLDA JABAR (@rtmcpoldajabar)

 

Kendati demikian, ada baiknya setiap pengemudi truk memperhatikan beberapa hal berikut saat melintas di jalan tol agar kejadian seperti ini tidak terulang, salah satunya adalah memperhatikan barang muatan.

Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, truk dengan kategori ODOL memiliki risiko tinggii saat dioperasikan.

"Over dimension itu bisa karena desain, bisa karena operation. By design bisa karena konstruksi kendaraannya yang diubah, by operation konstruksi kendaraannya tetap tapi melebihi batas muatan maksimum dimensi," ucap Wildan, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Wildan melanjutkan, truk ODOL akan menciptakan kesenjangan performa ketika melaju di jalan tol dengan kendaraan lainnya.

Baca juga: Sedang Disempurnakan, Ini Bocoran Subsidi Motor Listrik 2025

Bahaya kelebihan muatan ini adalah pada kecepatan maksimum yang sangat rendah (maksimal di 40 Kpj).

"Ini yang menyebabkan tabrak depan-belakang jika truk ODOL masuk ke jalan tol," kata dia.

Selain itu, manuver yang cenderung lambat akan menciptakan gap keceapatan yang tinggi. Semakin besar selisih  kecepatan, maka risiko terjadinya kecelakaan makin besar.

"Truk ODOL berisiko mengalami rem blong, terutama pada jalan menurun, risiko brake fading lebih tinggi, muatan dorongnya besar, saat terjadi pengereman rem akan menjadi lebih berat," ucap WIldan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau