Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Sering Memutar Setir Mobil Hingga Mentok

Kompas.com - 29/11/2024, 06:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memutar setir mobil hingga posisi mentok sering kali dilakukan oleh pengemudi, baik saat parkir maupun bermanuver di jalan sempit.

Namun, kebiasaan ini ternyata dapat membawa dampak buruk bagi komponen kemudi mobil, terutama jika dilakukan secara terus-menerus.

Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, tindakan memutar setir hingga mentok terlalu lama dapat memberikan tekanan berlebih pada sistem power steering, baik yang menggunakan teknologi hidrolik maupun elektrik.

Baca juga: Bocoran Mobil Listrik Terbaru Hyundai, Kona N Line?

"Kebiasaan ini meningkatkan risiko kerusakan pada komponen seperti pompa power steering pada sistem hidrolik atau motor elektrik pada EPS (Electric Power Steering)," jelas Lung Lung kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2024).

Lung Lung menjelaskan, saat setir diputar hingga mentok, sistem kemudi bekerja pada tekanan maksimum. Jika tekanan ini berlangsung lebih dari tiga detik, komponen seperti seal atau selang power steering pada tipe hidrolik berpotensi bocor.

Sementara pada tipe elektrik, motor penggeraknya bisa mengalami overheating atau kehilangan daya secara tiba-tiba.

Selain itu, suara mendesing yang muncul ketika setir berada di posisi mentok sering kali diabaikan pengemudi.

"Suara itu sebenarnya peringatan bahwa sistem kemudi sedang bekerja keras. Kalau diabaikan, lama-kelamaan akan merusak mekanisme internal," ujar Lung Lung.

Mengenal perbedaan jenis power steering mobil.daihatsu Mengenal perbedaan jenis power steering mobil.

Untuk mencegah kerusakan, Lung Lung menyarankan agar pengemudi tidak membiarkan setir dalam posisi mentok lebih dari tiga detik. Selain itu, lakukan perawatan berkala seperti penggantian oli power steering pada sistem hidrolik atau pemeriksaan software pada sistem EPS.

Kebiasaan berkendara yang baik serta perawatan rutin tidak hanya membuat sistem kemudi lebih awet, tetapi juga menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.

"Komponen kemudi adalah salah satu elemen vital yang menentukan kontrol kendaraan, jadi penting untuk dijaga kondisinya," kata Lung Lung.

Baca juga: Ducati Yakin Duet Bagnaia dan Marquez Makin Mendominasi MotoGP

Setelah memahami dampak buruk dari kebiasaan sederhana seperti ini, pengemudi dapat lebih bijak dalam mengoperasikan kendaraan dan menghindari kerusakan yang berpotensi merugikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau