JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati telah menorehkan prestasi yang luar biasa di MotoGP 2024. Pasalnya, dari 16 Grand Prix yang digelar, para pebalap pabrikan Italia itu mendominasi dengan berhasil menang 15 kali.
Tercatat, hanya Aprilia yang mampu menekuk dominasi Ducati musim ini dengan Maverick Vinales yang menjadi pebalap tercepat di GP Amerika. Namun, seluruh kemenangan Sprint Race kecuali posisi ketiga, tetap diraih pebalap Ducati.
Dengan capaian luar biasa tersebut, Pedro Acosta sebagai pebalap rookie tak gentar menghadapi para pebalap Ducati. Hasil yang sudah diciptakan Vinales merupakan bukti Ducati bukan motor yang mustahil tidak dapat dikalahkan.
Baca juga: Hyptec HT Gullwing Siap Dijual di Indonesia?
"Saya katakan di Jepang bahwa mereka tidak terkalahkan dan mereka tidak bisa tersentuh seperti yang dipikirkan semua orang," kata dia dikutip Crash.net, Jumat (18/10/2024).
"Memang benar mereka berada di level yang sangat bagus. Mereka selangkah lebih maju dibandingkan yang lain. Namun, kita belum sejauh itu, atau kita belum sampai sejauh itu. Untuk itu, kita perlu terus percaya," lanjutnya.
Oleh karenanya, apabila para pabrikan terus melakukan pembaruan yang relevan dan signifikan maka kemampuan Ducati bisa dilampaui. Jadi, semuanya hanyalah masalah waktu saja.
“Di Mattighofen, mereka melakukan pekerjaan luar biasa untuk menghadirkan banyak hal baru. Tidak mudah untuk mengambil sesuatu yang berfungsi pada motor MotoGP secara umum," ucap Acosta.
“Untuk itu, kami harus bersikap terbuka, mendengarkan apa yang dikatakan pabrik dan tim penguji, dan mencoba mengikuti cara mereka,” kata dia.
Baca juga: Kiat Sederhana Merawat Kabel Gas Motor agar Tidak Seret
Saat merenungkan suka duka di GP Jepang, Acosta menyadari bahwa KTM pasti terhibur dengan kecepatan yang dilihatnya dari pebalap berusia 20 tahun itu.
“Jepang itu bagus, bagaikan mimpi, tetapi kita perlu melihat pada sisi positifnya. Anda tentu melihat perbedaannya. Itu adalah akhir pekan saat saya paling kompetitif sepanjang musim," katanya.
“Kami telah membuat langkah-langkah kecil. Saya pikir yang terpenting adalah langkah-langkah yang solid, karena mungkin di awal musim kami lebih berusaha membuat banyak cara dan mungkin hanya ada satu cara untuk mengendarai motor KTM ini. Kami sedang mencari cara untuk menjadi cepat," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.