Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Bio Solar B35 Belum Merata di Indonesia

Kompas.com - 25/08/2023, 11:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memastikan program campuran minyak sawit 35 persen dan solar 65 persen (B35) secara nasional mulai 1 Agustus 2023.

PT Pertamina Patra Niaga sendiri mencatatkan hingga Agustus 2023, sudah ada 119 Terminal BBM Pertamina di Indonesia yang mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran B35. Artinya, implementasi tersebut belum dilakukan secara penuh atau menyeluruh di Indonesia.

Elan Biantoro, Secretary General Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (ASPERMIGAS), mengatakan, ada sejumlah faktor menjadi penyebab dari masalah ini, salah satunya belum adanya sinergi antar instansi pemerintah terkait.

Baca juga: Ini Jadwal Razia Uji Emisi Kendaraan di Jakarta

“Yang menanam itu (pohon sawit) bukan Pertamina, Pertamina mencari argo bisnis yang bisa menanam itu. Jadi harus ada sinergi lintas bidang yakni bisnis agrobisnis dan bidang energi fosil,” kata Elan kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Elan menyebutkan, lintas sinergi tersebut bisa melibatkan Departemen Pertanian dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sementara koordinatornya saat ini Pertamina (BUMN).

"Jadi lintas kementerian harus dibuat kerjasama bila mau meningkat sampai ke B35," kata Elan.

Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. 
 

Baca juga: Anak Kecil Jangan Dikasih Motor, Belum Punya Perhitungan di Jalan

Selain itu, faktor lainnya yang menjadi tantangan adalah ketersediaan dari sumber daya alam yang menjadi bahan dasar B35. Sehingga, suplai dan permintaan juga harus dipertanyakan.

“Apakah penyediaan sumber energi untuk transportasi itu mencukupi atau tidak? Apakah masa panen tumbuhan yang digunakan jumlahnya akan mencukupi sumber energi yang dibutuhkan? makin tinggi jumlah produksinya, maka harus menentukan jumlah panennya untuk memenuhi jumlah permintaan,” kata Elan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau