JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang menjadi korban banjir tidak bisa dipulihkan sepenuhnya melalui servis besar. Meski tampak baik-baik saja, kemudian hari akan ada beberapa bagian yang tidak bisa berfungsi secara sempurna.
Hendra Leksmono, Service Head Auto2000 Jayakarta menjelaskan, efek mobil yang menjadi korban banjir mulai terasa pada saat dua sampai tiga bulan pemakaian kembali. Biasanya, mobil mulai mengeluarkan bau apek.
"Bau tersebut sulit hilang dan diindentifikasi sumbernya, padahal sudah di salon. Hal ini karena adanya jamur di mobil entah pada karpet, atap, jok, dan lain sebagainya," kata dia di Auto2000 Glodok, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Baca juga: Daftar Jalan di Jakarta yang Terendam Banjir
"Kemudian pada komponen elektrikal yakni printed circuit board (PCB), akan terganggu karena ada jamur yang menyebabkan jalurnya terputus. Pada saat pertama pengecekan memang nampak tidak ada masalah, tapi seiring penggunaan, ada uap air, jadi jamur makin membesar. Alternator juga bisa jadi eror seiring dengan penggunaan kembali mobil," ucap Hendra.
Oleh sebab itu, ia mengimbau untuk para pemilik kendaraan yang sempat menjadi korban banjir, selalu melakukan servis rutin. Paling tidak sampai tiga bulan penggunaan.
"Potensi masalah lainnya itu banyak, misalnya lagi timbul karat pada kaki-kaki. Makanya harus rutin di checkup tiap bulan, kita monitoring lagi. Jangan sampai masalah yang timbul jadi besar atau parah duluan, baru diberi tindakan," katanya.
Baca juga: Mobil Hybrid Terendam Banjir, Biaya Ganti Baterainya Rp 50 Jutaan
Adapun pengecekan sederhana yang dilakukan Auto2000 untuk mobil korban banjir ialah membongkar karpet atau jok, membersihkan alternator dan motor starter, pengecekan arus listrik, hingga pembersihan kaki-kaki mobil.
"Tergantung volume air yang merendam mobil setinggi apa, kalau tidak sampai jok kita bongkarnya bagian karpet saja. Pembongkaran itu untuk proses pengeringan. Untuk soket-soket atau bagian kelistrikan, kalau ada yang basah kita semprotkan cairan pengering. Kemudian melakukan tes menggunakan sistem komputer dan salon (finishing)," ujar Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.