JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar Low Cost Green Car (LCGC) tahun depan akan kekurangan satu pemain, setelah Nissan dikabarkan berhenti memasarkan merek Datsun di Indonesia, Januari 2020. Melihat kondisi ini, Honda optimistis mampu mendulang keuntungan.
Secara langsung, dengan mundurnya Datsun Go dan Go+ yang meluncur sejak 2014, akan mengurangi persaingan di segmen mobil murah.Sebagai pemimpin pasar di segmen LCGC, PT Honda Prospect Motor (HPM) makin percaya diri bisa merebut lebih banyak konsumen.
Sebab pilihan di segmen mobil murah makin sedikit, konsumen disebut makin mudah menentukan pilihannya.
“LCGC marketnya kan first time buyer, dengan tidak adanya tetangga kami itu tentu persaingan jadi makin bagus. Jadi kami bisa ambil market first time buyer mereka,” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Minggu (1/12/2019).
Baca juga: Honda Jazz Speed Challenge, Ajang Balap Paling Konsisten di Indonesia
Seperti diketahui, Datsun Go dan Go+ merupakan salah satu pilihan di segmen LCGC. Selain Honda Brio Satya, Toyota Agya dan Calya, Daihatsu Ayla dan Sigra, serta Suzuki Karimun Wagon R yang jadi mobil-mobil dengan harga terjangkau dari tiap merek.
Meski kekurangan satu pemain, potensi pasar mobil murah juga disebut masih ada. Secara nasional, menurut Billy, segmen LCGC saat ini menyumbang 21 persen dari seluruh pasar otomotif roda empat.
Honda juga masih optimis dengan perkembangan pasar LCGC. Lantaran segmen ini amat dekat dengan pembeli mobil pertama yang potensinya masih cukup besar di Indonesia
“Potensi masih besar, diharapkan kontribusi masih bisa 20 persen ke atas dari total nasional. Konsumennya juga masih kami incar first time buyer. Kalau yang sudah punya family, punya anak, biasanya Mobilio,” katanya di sela-sela balap BSD Grand Prix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.