SEOUL, KOMPAS.com – Produsen asal Korea Selatan Hyundai berencana untuk memasok pasar Asia Tenggara dari pabriknya di China. Indonesia menjadi salah satu negara, yang akan disasar untuk rencana tersebut.
Rencana tersebut masih belum dikonfirmasi langsung, dan belum diketahui apakah ekspor dari China ke ASEAN berefek pada terhadap strategi Hyundai Asia Tenggara saat ini, yang mempertimbangkan bakal membangun membangun pabrik di Vietnam atau Indonesia.
Menteri Perdagangan Korea Selatan sendiri seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/8/2018), demi membantu mengurangi ketergantungan pada China serta Amerika Serikat, pemerintah mendukung perusahaan Korsel buat berkembang di Indonesia, di mana market share mereka hanya 0,1 persen dibanding Jepang 98,6 persen.
Di seluruh ASEAN, penjualan mobol merek Korsel terus meningkat naik 26 persen menjadi 71.847 unit periode Januari-Juni, di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam, berdasarkan data dari LMC Automotive.
LMC memperkirakan penjualan kendaraan secara keseluruhan di lima negara tersebut, bakal tumbuh 5 persen menjadi 3,29 juta kendaraan tahun ini dibanding 2017, atau mencapai 3,41 juta kendaraan pada 2019.
Line Produksi "Nganggur"
Rencana ekspor produk dari China ke ASEAN, dilakukan karena penurunan jualan dan telah membuat line produksi lokalnya yang besar tidak digunakan (idle). Padahal jualan Hyundai sempat menjadi yang terbesar ketiga bersama Kia.
Penurunan sendiri diawal dari konflik diplomatik antara kedua negara pada awal 2017 lalu, di mana imbasnya masyarakat China melakukan boikot terhadap produk Korsel, di mana itu merusak penjualan dan citra merek.
Sejauh ini hubungan diplomatik terus dinormalisasi, tapi Hyundai sendiri tak mengalami pemulihan yang pasti. Pada Juli 2018 penjualan mobilnya di China hanya 30.018 unit, turun 40 persen (year-on-year). Namun penjualan untuk Januari-Juli naik 17 persen.
“Pemulihan di China akan memakan waktu. Hyundai membutuhkan rencana bertahan hidup,” ujar sumber Reuters. Itu membuat Hyundai harus mencari garapan baru seperti di Asia Tenggara, di mana jumlah mobil Korea masih terbilang sedikit dibanding Jepang.
"Hyundai sedang mempertimbangkan (mengekspor kendaraan buatan China) ke pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara, dan Eropa juga bisa menjadi pertimbangan,” ujar sumber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.