KOMPAS.com - Hari ini 81 tahun lalu, tepatnya pada 27 Agustus 1937, pabrikan Toyota Motor akhirnya memisahkan diri dari perusahaan induknya yang memproduksi tenun yang bernama Toyoda.
Divisi dalam Toyoda akhirnya fokus untuk memproduksi mobil sendiri.
Berawal dari industri tekstil, Toyota mencoba keluar dari zona nyaman untuk membuat gebrakan baru. Akhirnya, mobil keluaran pertama berjuluk "AA" bisa dihadirkan ke publik.
Berawal dari penemuan sebuah mesin tenun oleh Sakichi Toyoda, pendiri perusahaan. Sakichi mengembangkan industrinya dan mematenkan produk dari mesin tenun tersebut.
Berbagai jenis mesin berkembang dan diperbanyak. Hingga akhirnya ditemukan mesin Jidoka yang bisa berhenti sendiri ketika ada gangguan teknis. Dari Sakichi kemudian menurun ke anaknya, Kiichiri Toyoda.
Kiichiri terus melakukan pengembangan dan inovasi dari apa yang telah ditemukan ayahnya.
Pada 1933, berdirilah Toyota Motor Corporatioan yang merupakan divisi mobil Pabrik Tenun Toyoda. Divisi ini mengembangkan dan membantu Toyoda dalam mengembangkan penemuan terbarunya.
Pada 24 Agustus 1937, divisi ini mulai memisahkan diri dari Toyoda. Fokus utamanya mengembangkan industri mobil.
Nama Toyoda dianggap terlalu kaku dalam bisnis yang dinamis ini sehingga diubah menjadi Toyota yang digunakan sampai sekarang.
Perusahaan ini terus berkembang. Setelah mobil pertama diluncurkan, Toyota melakukan inovasi dengan produk truk.
Pada 1940-an, Toyota berkembang hingga bisa menjual 100.000 kendaraan.
Pada 1950, Toyota mendirikan Toyota Motor Sales yang merupakan anak perusahaaan khusus menangani penjualan, pemasaran, serta distribusi Toyota.
Toyota juga mengembangkan Land Cruiser yang terinspirasi oleh kendaraan Jeep sebagai kendaraan serba guna dengan lahirnya model awal Land Cruiser model BJ.
Model BJ dipromosikan sebagai mobil segala medan.
Saat itu, para konsumen Indonesia yang menginginkan Toyota harus memesan langsung ke Jepang.