Jakarta, KompasOtomotif – Di dalam peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2017, tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) disebut kalau ditrgetkan pada tahun 2025, setidaknya ada 2.200 kendaraan hybrid atau listrik di Indonesia.
Namun, patokan itu mendapat tanggapan minor dari Institut Otomotif Indonesia (IOI), yang menganggap target populasi itu terlalu kecil, bahkan cenderung terlalu main-main. Melalui Jaka Purwanto, Director Strategic, Technology and Engineering Directorate IOI, harapannya bisa mencapai ratusan ribu.
“Porsi mobil low carbon seperti CNG (compress natural gas) dan hybrid itu kontribusinya harus besar, di mana ekspektasi kami ada di angka ratusan ribu pada 2025. Sehingga bisa mendorong prinsipal Jepang untuk berpartisipasi, tapi kalau melihat hanya 2.200, sebenarnya niat atau tidak sih?,” ujar Jaka, Kamis (20/4/2017).
Namun, kata Jaka, memang menurut pihak Dewan Energi Nasional (DEN), dokumen RUEN tersebut bisa direvisi. Di mana masih ada celah untuk mengajukan usulan.
“Pihak DEN menyebut kalau itu adalah life document, di mana bisa direvisi nantinya. RUEN ini sebagai patokan, dan revisinya juga memang harus melalui mekanisme tertentu,” ucap Jaka.
Achdiat Atmawinata, Anggota DEN mengiyakan kalau nanitnya dokumen tersebut masih bisa diubah sesuai dengan perkembangan. Karena pada saat dokumen tersebut ditetapkan tentu mempertimbangkan teman-teman dari industri.
“Iya kami tentunya berdasarkan teman-teman yang lain,” ucap Achdiat kepada KompasOtomotif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.