Bandung, KompasOtomotif – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus berupaya menaikkan penjualan retail tahun ini dengan mencari konsumen yang lebih memenuhi kualifikasi kredit. Langkah tersebut harus dilakukan menyusul timpangnya wholesales (pengiriman pabrik ke diler) dengan realisasi pembelian.
Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra, mengatakan, 80 persen pembelian Daihatsu adalah dengan cara kredit. Masalahnya, lembaga pembiayaan makin selektif karena naiknya non performing loan (NPL) alias kredit macet.
"Bulan lalu kami kesulitan merealisasikan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dengan penjualan sesungguhnya dari diler ke konsumen. Pemesanan masuk lebih dari 19.000 unit, namun realisasinya cuma 15.341 unit. Ini karena persetujuan dari leasing," ujar Amelia dalam test drive New Ayla di Ciwidey, Bandung, (17/4/2017).
Amelia mengakui bahwa pihaknya bekerjasama dengan leasing mulai menyeleksi calon konsumen yang lebih "sehat" untuk memenuhi kualifikasi yang diinginkan. Salah satunya, menaikkan uang muka (DP).
"Tahun lalu DP bisa relatif rendah, sekarang tidak boleh sama sekali. Kami harus mencari konsumen yang sesuai ekspektasi leasing dengan menaikkan DP. Karena naik, banyak sekali konsumen yang tak bisa memenuhi dan akhirnya mundur," kata Amelia.
Buat gambaran, masih menurut Amelia, pada kuartal pertama tahun ini wholesales mobil di Indonesia naik lebih dari 5 persen. Tapi jika dilihat realisasinya pada penjulan retail, justru turun 5 persen. Kondisi ini tak hanya dialami Daihatsu, tetapi juga sebagian besar merek mobil di Indonesia.
Harapan masih ada menjelang Lebaran tahun ini yang jatuh pada Juni nanti. Amelia memprediksi permintaan akan naik 10 persen. Namun, kembali lagi, realisasi dari permintaan itu bisa terwujud bergantung persetujuan dari leasing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.