Phillip Island, KompasOtomotif – Penggunaan sayap tambahan (winglet) yang menempel di fairing sepeda motor sisi depan kanan dan kiri resmi dilarang penggunaannya untuk musim MotoGP 2017. Namun, itu bukan berarti melarang tim balap untuk pengembangan aerodinamika.
Di mulai dari Yamaha, hampir semua tim mulai menyematkan winglet atau terletak pada bagian dalam kulit fairing, yang lebih tampak seperti garis-garis ventilasi, dan "hidden winglet” ini mulai mendapat sorotan, terutama pihak MotoGP.
Namun, ketika dikonfrmasi, Race Director MotoGP Mike Webb mengatakan, selama tidak menempel dan menonjol di permukaan fairing, maka itu tidak menjadi masalah. Tim-tim balap juga dibebaskan untuk melakukan modifikasi di bagian dalam kendaraan, selama tidak mengubah profile tunggangan di bagian luar.
"Apa pun yang ada di bagian internal bracket, holders, ventilasi, dan hal-hal seperti itu, tidak ada di bawah aturan homologasi. Apa pun itu (winglets, ventilasi) yang mereka tempatkan di bagian dalam, dibebaskan,” ujar Webb mengutip Crash.net, Senin (27/2/2017).
“Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan di wilayah tersebut. Mereka bakal bermain dengan komponen-komponen internal, tetapi terkait bentuk eksternal tidak bisa diganggu gugat," ujar Webb.
Webb menambahkan, terkait dengan apakah hasil akhir fairing yang digunakan tim, akan sesuai dengan aturan, hasil akhirnya ada di Danny Aldridge, Direktur Teknik Dorna. “Namun, aturan yang Danny ikuti, yaitu bentuk fairing harus seperti dan tidak lebih dan kurang, seperti bentuk fairing konvensional (tanpa),” ujar Webb.
“Apa yang Danny cari adalah kontur halus di bagian luar. Bisa saja tim memiliki fairing yang lebih lebar saat ini dibanding sebelumnya (dengan penambahan hidden winglet atau komponen aerodinamika lainnya),” kata Webb.
“Aturan memungkinkan mereka bisa melebarkan fairing maksimal 600 mm. Sebagian besar sepeda motor lebih kecil dari itu sehingga kali ini mereka bisa membuatnya lebih lebar. Ini benar-benar terserah mereka, tapi kontur luar harus mulus, tanpa ada komponen yang menonjol atau mencuat,” tutur Webb.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.