Jakarta, KompasOtomotif – Pemerintah selalu mendorong para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil atau sepeda motor untuk bisa memproduksi di dalam negeri, tidak terus-menerus impor. Namun, tidak semua mau melakukan itu, tentu dasarnya adalah hitungan untung-rugi.
PT Piaggio Indonesia jadi salah satu APM yang belum mau melakukan itu. Saat ditanyakan, Igor Panjaitan, Sales and Network Development Director PID, mengatakan, kalau pihaknya belum melihat ada keuntungan yang bisa diterima, ketika memproduksi di Indonesia, seperti salah satunya dari regulasi dan pajak.
“Merakit produk Vespa dan Piaggio di Indonesia sudah jadi agenda pembahasan kami, dan selama regulasinya itu menguntungkan untuk prinsipal, pasti kita bisa. Namun, kalau kejelasan dari pemerintah sendiri masih tidak ada, kami masih memanfaatkan pabrik kami yang ada di Vietnam,” ujar Igor, Rabu (27/7/2016).
Igor melanjutkan, maksudnya kejelasan di sini yaitu jaminan akan kemudahan merakit di Indonesia, salah satunya dengan pajak yang ringan, serta bagaimana regulasi terkait dengan semi knocked down (SKD).
“SKD beda tipis dengan completely knocked down (CKD), di mana kalau SKD itu seperti contohnya, bodi sudah di cat di luar Indonesia dan tidak dipres juga di sini, hanya tinggal pasang. Pastnya semua itu lebih kepada pemerintah regulasinya,” kata Igor.
Igor menginformasikan, saat ini Indonesia masih ada di posisi ketiga penjualan terbanyak di ASEAN. Pada posisi pertama masih Vietnam, yang juga sebagai basis produksi Vespa yang dikirim ke Indonesia, lalu kedua Thaland.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.