KOMPAS.com – Bulan Ramadhan tak menghalangi Rio Haryanto melaju di lintasan balap Grand Prix (GP) Formula One (F1), sekalipun masih jauh dari podium juara.
Tetap menjalani puasa, pebalap muslim dari Indonesia ini pun menorehkan sejumlah catatan, baik dari GP F1 Kanada 2016 maupun GP F1 Baku 2016.
Ibunda Rio, Indah Fennywati, memastikan anaknya tetap berpuasa hanya tak selalu terus-menerus sampai maghrib.
Di luar negeri, ujar Indah, puasa bisa sampai 20 jam pada rentang subuh sampai maghrib, sementara beragam program latihan dan persiapan tetap harus dijalani.
“Jadi Rio puasa sampai sekuatnya dia saja. Beda jika dia ada di Indonesia, bisa penuh sampai maghrib,” ungkap Indah seperti dikutip Otomania.com, Senin (6/6/2016).
Hanya saja, demi alasan keselamatan, Rio disarankan oleh tim medisnya untuk tak berpuasa pada hari balapan.
Saat balapan, pebalap bisa kehilangan banyak cairan tubuh. Imbas kondisi itu adalah penurunan konsentrasi, sementara kendaraan balap bisa melaju hingga 300 kilometer per jam.
Di GP F1 Kanada, Rio menyentuh garis akhir di urutan ke-19, menyelesaikan balapan tanpa insiden di lintasan. Sebelumnya, dia memulai balapan dari posisi 21.
Pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, memenangi balapan ini. Di belakangnya ada Sebastian Vettel dari tim Ferrari di posisi kedua dan Valtteri Bottas dari tim Williams di posisi ketiga.
Hasil GP Kanada memang belum juga sebagus yang diharapkan. Namun, fakta bahwa dia bisa menjaga kondisi badan sembari tetap berpuasa, mendapat banyak sorotan positif, termasuk dari para netizen.
Selama Ramadhan pada 2016, kalender F1 menyebutkan Rio akan mengikuti setidaknya tiga balapan. Setelah GP Kanada pada Minggu (12/6/2016) dan GP Baku European pada Minggu (19/6/2016), Rio masih akan mengikuti GP Austria pada Minggu (3/7/2016).
Pada GP Baku, Rio memperbaiki hasil akhir balapannya, dengan menempati peringkat ke-18.
Perjalanan Rio masih sangat jauh dari podium juara. Namun semangatnya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia, termasuk kebulatan niatnya tetap sebisa mungkin berpuasa di tengah kompetisi ketat F1.
Saat ini dia juga terus berlatih menyongsong GP Austria, di tengah terpaan ketidakpastian dana sponsor untuknya.
Terlebih lagi, Rio masih punya catatan cemerlang lain dari balapannya di tengah Ramadhan. Pada sesi latihan menjelang GP Kanada, misalnya, lelaki asal Solo, Jawa Tengah, ini menjadi pebalap tercepat kedua.
Saat itu dia membukukan waktu 1 menit 25,231 detik, hanya kalah laju dari Nico Rosberg yang mewakili Mercedes AMG Petronas F1 Team.
Kecepatan Rio di lintasan ini pun sontak mengingatkan pada gadget pilihannya, yang antara lain mengedepankan teknologi kecepatan pengisian daya VOOC Flash Charge.
Dengan teknologi itu, pengisian ulang selama 5 menit akan memberikan pasokan daya untuk dua jam menelepon.
Laiknya Rio di lintasan balap, teknologi itu memastikan gadget seperti Oppo F1 Plus memiliki stamina panjang, bermodal dasar daya baterai 2.850 mAh.
Seperti apa kelanjutan kiprah Rio di lintasan balap? Secepat apa lagi dia akan melaju mendekat ke arah podium juara?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.