Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPP, Apa Untungnya bagi Industri Otomotif?

Kompas.com - 01/06/2016, 15:44 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Indonesia menyatakan sikap untuk ikut serta dalam kesepakatan kerja sama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mampu karena memiliki perekonomian yang terbuka luas.

Lantas, jika nanti sudah bergabung dengan TPP, apa untungnya bagi industri otomotif nasional?

I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, menjelaskan, hal yang bisa diambil untuk sektor otomotif, yakni menarik investasi bagi merek mobil yang berasal dari member TPP, misalnya negara Jepang, Amerika Serikat (AS), dan sebagainya.

“Penekanannya bukan mengenai biaya impor barang menjadi lebih mudah dan murah, tetapi kita juga harus mewajibkan mereka untuk berinvestasi. Misalnya, mendirikan pabrik perakitan di Indonesia dan lain sebagainya,” ujar Putu dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Forwin di Kemenperin, Rabu (1/6/2016).

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Febrio K, menambahkan, Indonesia juga tidak bisa menutup diri. Sebab, jika melewatkan kesempatan ini akan kehilangan potensi untuk meraup keuntungan dari berbagai sektor, termasuk otomotif.

“Kalau Indonesia tidak bergabung, risikonya cukup besar. Namun, kalau ikut bergabung, keuntungannya memang ada, tetapi tidak terlalu besar,” kata Febrio.

Febrio melanjutkan, Indonesia saat ini dan ke depan sangat membutuhkan investasi dari berbagai sektor untuk mendorong perekonomian yang sekarang ini sangat riskan. Bergabung dengan TPP, potensi investasi sudah sangat jelas.

“Pertumbuhan perekonomian kita sekarang berada di bawah lima dan di atas lima. Dengan banyaknya investasi dari negara lain, maka otomatis perekonomian kita akan lebih baik,” ucap Febrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau