Benarkah Pelumas Sanggup Mengurangi Ongkos Produksi?

Inilah yang mendorong PT ExxonMobil Lubricants Indonesia untuk memberi edukasi, bagaimana pelumas pada industri otomotif cukup signifikan mengurangi ongkos produksi. Dalam seminar Autopart Manufacturing di Hotel Sahid Jaya, Lippo Cikarang, Bekasi, Selasa (24/11/2015), dibeberkan bagiamana hal kecil seperti pelumas bisa menambah efisiensi produksi.

Sigit Wagito, Vice President Industrial Business of ExxonMobil Lubricants Indonesia menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen berbagi keahlian mengenai pedoman dan praktik pelumasan efektif. Menurutnya, pelumas sering diabaikan sebagai penyumbang terhadap tingkat profitabilitas tahunan pada industri manufaktur suku cadang otomotif.

”Hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dan metode kuantitatif yang dapat menangkap keuntungan terkait penggunaan pelumas secara tepat. Pemakaian pelumas berkinerja tinggi menghasilkan keuntungan yang signifikan termasuk efisiensi energi yang dapat mengurangi konsumsi energi, waktu tunggu perbaikan dan pemeliharaan, limbah, yang semuanya mengurangi biaya operasi,” kata Sigit.

Lantas, dari mana pelumas mampu menghemat biaya? Dijelaskan lebih lanjut bahwa pelumas pada industri dengan penggunaan tepat mendukung beberapa hal berikut ini:

1. Memperpenjang usia peralatan. Saat usia peralatan lebih panjang, efeknya ke berbagai hal, termasuk mengurangi biaya tambahan untuk servis hingga biaya jasa.

2. Memperpanjang usia penggunaan oli. Saat pelumas bertahan lebih lama, limbah pun berkurang. Hubungan lain adalah mengurangi biaya penggantian pelumas dan transportasi.

3. Mengurangi konsumsi energi. Saat mesin bekerja dengan baik, energi yang dibutuhkan tidak besar dan berujung dengan rendahnya biaya operasi mesin.

4. Lingkungan, Kesehatan dan keselamatan. Mesin bekerja dengan baik berarti mengurangi keterlibatan manusia dengan mesin.