Shanghai, KompasOtomotif - Ambisi China untuk mendorong produksi mobil listrik berimbas pada lonjakkan permintaan bahan baku aluminium. Menurut Novelis Incorporated, pemasok alumunium lembaran untuk industri otomotif, permintaan terhadap salah satu bahan baku utama ini diprediksi naik 30 persen setiap tahun.
Pemerintah China berambisi memenuhi kuota minimal 30 persen kendaraan yang digunakan pegawai pemerintahan menggunakan mobil listrik pada 2016. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan emisi gas buang yang sudah parah di China dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Shashi Maudgal, Presiden Novelis Asia mengatakan, total konsumsi aluminium untuk bodi mobil di China, Jepang, dan Korea Selatan sekitar 50.000 metrik ton dan diprediksi naik 30 persen per tahun sampai 2020. "China punya target yang sangat agresif pada mobil listrik, jika proyek ini berhasil, 30 persen minimum atau bisa lebih tinggi lagi," jelas Maudgal dilansir Bloomberg (21/10/2014).
Pabrik baru
Novelis baru saja meresmikan pabrik lembaran aluminium baru di China berkapasitas 120.000 ton per tahun di sebelah timur Changzhou, sekitar 180 km dari Shanghai. Perusahaan yang berkantor pusat di Atlanta ini merupakan bagian dari Hindalco Industries Limited.
Pabrik baru ini sudah punya kontrak untuk memasok beberapa pabrikan global di China, seperti Chery Jaguar Land Rover Automotive Company Ltd dan SAIC Motor Corporation Ltd.
"China sudah mengejutkan kita dengan pertumbuhan paling cepat dibanding negara mana pun di dunia," lanjut Maudgal.
Permintaan aluminium terus naik dalam 17 bulan terakhir, langkah spekulasi untuk mengejar persaingan di industri baja dunia. Beberapa bank sentral dunia juga sudah mempersiapkan dana tambahan untuk bisa menopang pertumbuhan industri dan ekonomi global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.