Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pernah "Overheat", Perbaiki sampai Tuntas!

Kompas.com - 16/07/2014, 10:00 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Menyiapkan kendaraan roda empat untuk perjalanan jarak jauh seperti mudik, harus mulai dilakukan sejak awal. Jangan sampai mobil mengalami masalah ketika dalam perjalanan, seperti kendala suhu mesin meninggi atau overheat. Kondisi ini kerap terjadi mengingat tingkat kemacetan parah setiap arus mudik.

Beragam faktor yang bisa membuat suhu mesin mobil meningkat. Dijelaskan Dadi Hendriadi, GM Technical Service Toyota Astra Motor (TAM), sekali mobil terkena masalah overheat, harus diperbaiki sampai benar-benar sempurna, apalagi jika ingin dibawa mudik.

"Penyebabnya banyak seperti kipas radiator yang sudah tidak maksimal atau radiator rusak, minimal sudah pernah mampet. Kalau sudah sekali overheat harus dicari penyebabnya dan diganti komponen yang memang sudah rusak, bukan diakali terlebih bila mau dipakai mudik," jelas Dadi Hendriadi, saat berbincang dengan KompasOtomotif, Selasa (15/7/2014).

Mampet
Faktor pertama yang membuat suhu mesin naik di atas normal adalah radiator mampet. Biasanya disebabkan karat akibat kadar air yang bereaksi dengan blok mesin. Kotoran menyumbat kisi-kisi radiator, yang membuat sirkulasi air tidak maksimal. Penanggulangan bisa dengan memperbaiki atau kalau sudah parah maka kisi-kisi harus diganti. Pencegahan karat bisa dengan mengganti air radiator setiap 20.000 km dengan memakai cairan anti karat.

Selalu biasakan memeriksa kondisi air radiator sebelum berkendara. Volume air yang berkurang menandakan adanya kebocoran. Bisa disebabkan dari selang yang sudah getas, sambungan selang atau dari sil dan pegas tutup radiator yang sudah tidak berfungsi baik. Kebocoran dari tutup radiator biasanya terlihat adanya bekas karat di sekitarnya yang mengering.

Motor
Melemahnya motor kipas juga bisa menyebabkan suhu mesin naik. Gejalanya bisa dilihat saat kecepatan tinggi temperatur naik, namun di kecepatan rendah suhu cenderung aman. Mengeceknya cukup dengan menyalakan AC, bila kipas sudah tidak maksimal maka temperatur mesin akan naik. Segera ganti motor kipas atau jika sudah parah kipas juga diganti karena mengalami kerusakan di poros.

Penanggulangan overheat
Gejala diawali dengan munculnya 'ngelitik' (knocking) berlebih pada mesin. Selain itu, mobil yang dilengkapi dengan indikator jarum, akan terlihat peningkatan suhu. Sementara yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat.

Segera pinggirkan mobil ke tempat yang aman dan pasang segitiga pengaman. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin turun, bisa dibantu dengan menyiram air di penampang radiator. Setelah dingin cek kondisi air.

Saat membuka tutup radiator dan masih terasa panas, pergunakan kain tebal dan putar secara perlahan. Jika ada tekanan air, tutup radiator ditekan sambil diputar perlahan. Apabila volume air masih penuh, tutup kembali radiator dan tunggu sampai temperatur normal untuk langsung bawa mobil ke bengkel terdekat. Jika berkurang, segera isi dahulu hingga penuh sebelum melanjutkan perjalanan  menuju bengkel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau