Bogor, KompasOtomotif – Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah memastikan rencana pemasaran versi MPV 7-penumpang dari Karimun Wagon R, untuk masuk kelas “mobil murah” (LCGC). Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan SIS, Davy J Tuilan, mengungkapkan, rancang bangun kini masih dalam tahap pengerjaan di pusat pengembangan di Jepang dengan berbagai masukan dari Indonesia.
“Tidak akan meluncur tahun ini. Kami sedang siapkan, tapi kami maunya MPV 7-seater ‘beneran’, yang nyaman buat penumpang paling belakang. Semua detail harus diperhitungkan, karena kami menginginkan bangku ketiga bukan sekadar aksesori atau hanya untuk mendapatkan pajak lebih murah,” tegas Davy, di Bogor, akhir pekan lalu.
Untuk menciptakan desain yang sesuai dengan standarisasi, harus melalui uji coba 150 komposisi berlainan. Artinya, desain memperhitungkan ketebalan jok, ketinggian lantai dasar, posisi tangki bensin, ruang kepala, dan yang lainnya.
“Kami butuh waktu untuk membuat model itu (MPV 7-penumpang Karimun Wagon R). Kami harus mencari komposisi paling optimal. Lagipula di LCGC, masih ada ketentuan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk 20 km dan radius putar 4,6 m. Begitu cocok nanti kami luncurkan,” tambah Davy.
Beda
SIS memang sudah memperkenalkan Wagon R 3Rows Concept, di Indonesia International Motor Show 2013 lalu. Davy enggan membeberkan siapa pihak di balik konsep ini-dari Jepang atau Indonesia-namun ia memaparkan wujud produksi pasti berbeda, tidak hanya menambah overhang (jarak dari poros roda ke ujung bodi) belakang.
“Tidak bisa dijadikan gambaran, karena memang saat itu pengunjung tidak boleh masuk ke dalam kabin. Pada waktu itu kami pajang untuk studi. Cukup unik, model LCGC dibikin 7-penumpang. Hasilnya, banyak konsumen yang tertarik,” ungkap Davy.
Datsun
Pengembangan memang butuh waktu, namun dilihat dari sisi positif, proses itu mengulur waktu buat SIS sambil mengamati perkembangan “mobil murah” MPV 7-penumpang pertama yang dipasarkan di Indonesia, yakni Datsun Go+ Panca. “Pasti kita pantau, kita akan pelajari dulu. Akan kami evaluasi,” tutup Davy.