Menurut perusahaan peneliti Datalogix Inc, tahun lalu, 6 persen konsumen rumah tangga yang menggunakan Twitter membeli mobil baru dalam enam bulan, periode April-Oktober 2014. Direktur Riset Twitter, Jeffrey Graham mengatakan, hasil penelitian menunjukkan kalau ketertarikan prinsipal otomotif mulai menumpuk. Ditunjukkan dari analogi pertanyaan, "Mengapa harus Twitter?", kini sudah bergeser menjadi "Bagaimana kita bisa memanfaatkan Twitter?".
"Penelitian ini menunjukkan kalau Twitter benar-benar berfungsi dan ada kesempatan besar di sana," beber Jeffrey dilansir Bloomberg (14/2/2014).
Kantar Media, konsultan komunikasi menyatakan, industri otomotif merupakan salah satu sektor terbesar yang mengeluarkan dana untuk iklan. Total dana yang dikeluarkan untuk biaya iklan periode 2012 di AS mencapai 15,4 miliar dollar AS. Bahkan, periode sembilan bulan pertama 2013 sudah naik 2,3 persen dibandingkan sebelumnya menjadi 11 miliar dollar AS.
Omzet layanan iklan Twitter pada kuartal empat 2013 naik dua kali lipat lebih menjadi 220 juta dollar AS, atau 91 persen terhadap total pemasukan perusahaan yang tercatat 243 juta dollar AS, menurut data Bloomberg. Perusahaan mengumpulkan lebih dari 85 persen keuntungan dari mitra pihak ketiga yang terus promosikan akun Twitter mereka.
Setiap orang yang click, retwet, reply, atau favorite satu iklan otomotif tercatat 32 persen punya kesempatan untuk dibeli konsumen pengguna Twitter. Kini, untuk membuat layanan ini lebih efektif lagi, Twitter akan mencoba kategorisasi dengan basis geografis.
Toyota sudah mulai mempromosikan salah satu model andalannya Highlander dengan menggunakan "hashtag" #noroomforboring di AS. Sementara, Jaguar juga melakukan hal serupa untuk model F-Type dengan #GoodToBeBad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.