Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TVS Tormax 150 Mengeliat di Tengah Kroyokan Jepang

Kompas.com - 16/05/2011, 11:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Di saat pasar sepeda motor Indonesia mengalami peralihan ke skuter otomatik (skutik), produsen sepeda motor asal India, TVS justru masih bertahan pada bebek (underbone). Lebih khusus lagi, bermain di segmen yang sangat terbatas pasarnya, yaitu bebek sport. Hal itu dibuktikan dengan meluncurkan TVS Tormax 150 kemarin di hotel Mercure Ancol, Jakarta.

Aspek atau nilai tambah yang ditawarkan TVS untuk produk terbarunya ini dibandingkan bebek Jepang yang sudah dulu “merajai” pasar Indonesia adalah harganya yang sangat kompetitif dan fitur lebih lengkap plus beberapa teknologi baru.

“Nilai tambah yang kami tawarkan melalui Tormax adalah harga yang kompetitif, fitur lebih lengkap, teknologi dan tentu saja penampilan. Ini strategi yang harus kami lakukan sebagai pendatang baru di kelas bebek sport,” jelas Darmadi Tjuatja, Chief Operating Officer PT TVS Motor Company Indonesia yang menargetkan bisa menjual 1.000 unit model ini  ini per bulan.

Tes Ketahanan
Sebelum meluncurkan ke publik melalui media, TVS lebih dulu melakukan tes ketahanan sepeda motor ini 70 jam di Sentul pada awal Mei lalu. “Tes ini sekaligus membuktikan ketahanan produk dan teknologi kami. Catatan ketahanan ini sekaligus menciptakan rekor Muri,” jelas BLP Simha, Presdir TVS Indonesia. Total jarak tes – mesin dihidupkan nonstop - mencapai 5.800 km atau 1.463 lap.

Bagi konsumen, untuk membuktikan ketahanan dan kehebatan ketahanan Tormax, TVS memberikan garansi 3-tahun. Malah untuk komponen tertentu 4 tahun.

Unggul
Bila dibandingkan dengan 4 merek bebek sport Jepang yang sudah masuk ke pasar Indonesia lebih dulu, secara spesifikasi dan kemampuan, Tormax berada pada strata tertinggi. Kapasitas mesin, tenaga dan torsi yang dihasilkan, efisiensi kerja mesin, TVS Tormax berada pada posisi teratas. Hal tersebut bisa dilihat, tenaga dan torsi Tormax diperoleh pada putaran lebih rendah dibandingkan keempat bebek Jepang lain. Tormax lebih cocok dengan kondisi lalu lintas sekarang yang makin padat dan tetap responsif. 

TVS mengklaim, konsumsi bahan bakar Tormax pada kecepatan 100 km/jam, sekitar 35 km/liter. Pada kecepatan lebih rendah, bebek dengan kopling manual dan transmisi 5-percepatan ini, sekitar 40 km/jam.

Teknologi yang mendukung kemampuan mesin Tormax adalah Turbotune dan perbandingan kompresi yang tinggi. Fitur menarik lain dan juga masih baru adalah “Dual Tune Muffler” (suara knalpot bisa diubah melalu saklar di di setang). Teknologi mesin lain adalah  untuk mendapatkan efisiensi kerja mesin, perbandingan kompresi 11,3 : 1.

Fitur menarik lainnya adalah adalah speedometer digital yang bisa mencatat kecepatan tertinggi dan akselerasi dari 0 -60 km/jam (bukti kehebatan penunggangnya), indikator suhu mesin, pengingat helem, servis dan baterai.

Untuk penampilan, dari depan Tromax memberikan kesan seperti ular kobra. Sedangkan lampu sein jenis LED, menambah indentitas Tormax sebagai bebek sport moderen.

Perbandingan speks TVS Tormax dengan kompetitor asal Jepang
  TVS
Tormax 150
Yamaha
Jupiter MX
Honda
CS1
Suzuki
Satria F150
Kawasaki Athlete
Harga (Rp juta) 14,9 16,515 (man)
15,78 (matik)
17,190 18,450 15,1
Mesin
Kapasitas (cc) 148,75 134,4 cc 124,7 cc 147,3 124,6
Teknologi 4-tak, SOHC, 3-katup 4-tak, SOHC, 4-katup 4-tak, SOHC 4-tak DOHC, 4-katup 4-tak, SOHC, 2-katup
Pendingin Cairan Cairan Cairan Udara Udara
Perb. kompresi 11,3 10,9 10,7 10,2 9,8
Tenaga kW (PS) (@rpm 9,7 kW (13,2) @8.000 9,2 (12,3) @8.500 9,5 (12,8) @10.000 8,7 (11,7) @9.500 7,3 (9,9) @8.000
Torsi Nm @rpm 12,5 @5.500 Man: 12,14
Matik: 11,79 @6.000
19,1  @7.500 12,4 @6.500 8,6 Nm @6.000
Pasokan bahanbakar Karburator Karburator Karburator Karburator Karburator
Teknologi sasis
Suspensi (belakang) Monosok Monosok Monosok Monosok Monosok
Rem depan-belakang Cakram Cakram Cakram Cakram Cakram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau