Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smart ForTwo: Gesit dan Praktis

Kompas.com - 06/12/2010, 13:36 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Akhirnya PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) memberi kesempatan kepada beberapa media untuk mencoba langsung Smart ForTwo yang diluncurkan minggu lalu. Tes singkat dilakukan di Bali (juga peluncuran di Denpasar). Wartawan harus mengemudikan si kecil ini dengan mengikuti konvoi mulai dari Kuta sampai ke Uluwatu. Karena itu, Kompas.com tidak bisa mencoba kemampuan kecepatan maksimalnya.

MBI membawa semua varian yang dipasarkan, yaitu kupe dengan mesin bertenaga 45 kW (61 PS) sebanyak satu unit dan sisanya, 6 unit, kupe dan kabrio bermesin 52 kW (71PS). Interior disediakan dalam tiga warna, yaitu hitam, abu-abu hitam, dan merah hitam.

Kondisi jalan di Bali yang sebagian sempit, plus tanjakan ke Uluwatu, lumayan untuk mengetahui kemampuan mobil ini.

Fitur khusus
Dengan membandingkan ukuran dan daya muat dengan harganya, sebagian orang berpikir bahwa Smart ForTwo kemahalan! apalagi bila dibandingkan dengan city car dari Korea Selatan atau Jepang dengan yang bisa memuat empat penumpang. Smart ForTwo mahal karena dilengkapi standar keamanan yang sama dengan mobil mewah. Kelengkapan itu antara lain electronic stability prgoramme (ESP), ABS, hill start assist (HSA), EBD, acceleration skid control, dan eletrconic brake assist.

Interior
Saat pertama masuk ke kabin, ruang bagasi di belakang jok terasa sangat terbatas. Untuk memudahkan barang bawaan yang berukuran agak besar di bawah, tutup belakang harus dibuka. Jadi, sedikit agak repot.

Ruang untuk pengemudi dan penumpang cukup lega. Pasalnya, jok cukup besar dan bisa dimaju-mundurkan. Sandaran jok juga bisa disetel, tetapi dengan posisi tidak terlalu miring. Karena bagasi terbatas dan hanya untuk dua orang—pengemudi dan satu penumpang—Smart ForTwo hanya cocok sebagai mobil harian untuk bekerja atau untuk santai ke kafe-kafe!

Untuk menarik sabuk pengaman dengan cantolan di belakang, pengemudi atau penumpang perlu ekstra perhatian dan usaha. Posisi duduk dengan tangan di setir juga nyaman (tidak dilengkapi dengan tilt steering). Begitu juga posisi tangan saat mengoperasikan tongkat transmisi dan pedal-pedal.

Selain itu, Smart ForTwo dengan mesin 52 kW dilengkapi dengan paddle shift di belakang setir. Hasilnya, pengemudi lebih mudah memindahkan gigi. Kendati menggunakan transmisi manual 5-percepatan, pengoperasian kopling dilakukan secara otomatis. Karena itulah, di lantai hanya ada pedal gas dan rem. Transmisi bisa dioperasikan manual dan otomatis dengan menekan tombol. Pengemudi juga bisa memilih sistem ECO untuk mengirit atau pengoperasian Mild Hybrid (start & stop system) dan mematikannya.

Pengoperasian transmisi
Pengoperasian transmisi sederhana: digeser ke kanan-kiri. Ada pilihan (+) dan (-) serta “N” (netral) dan “R” (mundur). Petunjuk posisi gigi, 1, 2, 3, 4 dan 5, ditayangkan pada panel instrumen. Jadi, saat mobil kecil ini akan meluncur, cukup tekan paddle shift di setir atau menggerakkan tongkat ke depan dan belakang untuk pindah gigi.

Pengoperasian transmisi gampang, tetapi sedikit keras. Selain itu, ada kondisi yang membuat pengemudi sedikit "ragu", yaitu ketika waktu antara menggeser gigi secara manual (baik rendah maupun tinggi dengan paddle shift dan tongkat transmisi) dan penayangannya di dasbor butuh waktu agak lama. Perpindahan juga masih belum spontan!

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau