Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Multiair, Pendongkrak Tenaga Terbaru dari Fiat

Kompas.com - 09/03/2009, 12:29 WIB

Fiat, perusahaan mobil kebanggaan Italia, mengumumkan telah berhasil mengembangkan teknologi mesin terbaru yang mereka sebut Multiair

Seperti teknologi mesin sebelumnya atau yang sudah diaplikasi pada berbagai mesin moderen saat ini, Multiair bertujuan untuk membuat mesin semakin irit konsumsi bahan bakarnya sekaligus ramah lingkungan. Ditambahkan, dengan teknologi ini, mesin juga makin responsif dan tentu saja enak dikebut karena tenaga yang dihasilkan mesin juga bertambah cukup drastis.

Hebatnya lagi, teknologi ini bisa dikembangkan nantinya pada mesin  yang menggunakan dua jenis bahan bakar, misalnya bensin dan BBG. Di samping itu, juga buat mesin tanpa atau yang dilengkapi turbocharger.

Katup isap. Multiair, sesuai dengan namanya, adalah teknologi kemampuan katup isap membuka pada berbagai kondisi sesuai dengan tuntutan kondisi kerja mesin. Sekarang memang sudah ada VVT (variable valve timing) yang dibanggakan oleh produsen mobil. Namun, pengaturan tinggi pembukaan dan jadwal pembukaan katup hanya berdasarkan putaran mesin, tinggi atau rendah.

Pada Multiair, yang diatur oleh katup isap adalah aliran udara yang masuk ke dalam mesin, katup isap yang sudah membuka bisa ditutup dan dibuka lagi. Contohnya, katup isap bisa dibuka lagi ketika katup buang buka.

Dengan cara ini, udara yang mengalir ke dalam mesin bisa digunakan untuk mendinginkan gas buang dan tentu saja akan menurunkan unsur NOx. Karena itu pula, Fiat menyebut teknologi ini berfungsi sebagai internal exhaust gas rercirculation (iEGR). Untuk ini sistem dikombinasikan dengan katup gas (throttel) yang mengatur aliran udara ke dalam mesin.

Elektro-hidraulik. Untuk ini, Fiat menambahkan sistem yang bekerja secara elektro-hidraulik dan solenoid di kepala silinder. Tugasnya, menggerakkan langsung katup isap bersama dengan sistem kem konvensional.

Tinggi angkat dan jadwal katup isap membuka atau menutup disesuaikan dengan kondisi kerja mesin. Misalnya, katup membuka penuh, namun jadwalnya bisa lebih lambat.

Kondisi lainnya, katup ditutup membuka lebih cepat atau awal, membuka sedikit atau sebentar dan yang menarik, katup membuka dengan tinggi dan jadwal yang berubah-ubah. Setelah dibuka sedikit, ditutup lagi, lantas dibuka lagi! (lihat diagram membuka katup).

Struktur komponen yang memungkinkan katup isap bisa membuka dan menutup pada berbagai kondisi tersebut terdiri dari katup elektro-hidraulik dan soloneoid yang berfungsi sebagai ON/OFF aliran hidraulik untuk mengaktifkan katup isap. Katup isap juga bisa diaktifkan oleh kem konvensional.

NOx Turun Drastis. Fiat mengklaim, Multiair dapat meningkatkan tenaga maksimum 10 persen. Tak kalah menarik, torsi maksimum bisa diperoleh pada putaran lebih rendah, yaitu sekitar 15 persen dibandingkan mesin konvensional.

Hasil selanjutnya, konsumsi bahan bakar lebih irit 10 persen emisi CO2 berkurang antara 10 sampai 25 persen. Tak kalah menarik mengurangi HC dan CO sampai 40 persen. Dan yang paling mencolok adalah emisi NOX sampai 60 persen. Kalau sudah begini, tentu saja mesin diesel tidak memerlukan filter khusus lagi yang harganya cukup mahal.

Fiat menggunakan teknologi  ini mesin Fire 1400, 16 V dengan dan tanpa turbocharger. Aplikasi kedua adalah mesin bensin kecil (SGE – 900 cc, twin silinder). Pada mesin ini kepala silinder dirancang secara khusus agar bisa dipasang dengan aktuator Multiair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau