JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik saat ini mulai diminati masyarakat, terlebih usai pemerintah memberikan subsidi senilai Rp 7 juta.
Sejumlah orang mungkin masih ragu untuk beralih menggunakan kendaraan listrik. Selain pilihannya masih terbatas, isu soal keamanan baterai juga menjadi fokus masyarakat.
Secara biaya operasional motor listrik diklaim jauh lebih murah jika dibandingkan dengan motor konvensional.
Sebagai contoh, di perkotaan jarak tempuh rata-rata masyarakat sejauh 20 Km per hari. Jika menggunakan motor listrik, dalam sebulan biaya operasional hanya Rp 41.000.
Sedangkan jika menggunakan motor konvensional alias mesin bensin 110 cc misalnya, dengan jarak yang sama biaya operasional sebulan sebesar Rp 214.000. Artinya, jika menggunakan motor listrik bisa menghemat Rp 173.000 dalam sebulan atau Rp 2.076.000 dalam setahun.
Sementara untuk pengendara yang sehari-hari menempuh jarak ekstrem hingga 100 Km, jika pakai motor listrik maka dalam sebulan hanya menghabiskan biaya operasional Rp 144.000.
Kalau pakai motor bensin 110 cc, dengan jarak yang sama biayanya sebulan sebesar Rp765.000. Sedangkan kalau pakai motor bensin 125 cc, dalam sebulan harus merogoh kocek Rp1.123.000. Artinya jika motor listrik dibandingkan dengan motor bensin 125 cc, maka bisa menghemat Rp 979.000 dalam sebulan atau Rp11.748.000 dalam setahun.
“Kalau dibandingkan sama motor bensin, biaya operasional motor listrik pasti jauh lebih murah. Biaya operasional motor itu kan 70 persen-nya untuk konsumsi energi, selebihnya biaya maintenance. Kalau pakai motor listrik bisa hemat uang karena harga listrik jauh lebih murah dibanding harga bensin,” ucap Raditya Wibowo, CEO MAKA Motors.
Selain itu biaya perawatan motor listrik juga terbilang murah sebab tidak perlu mengganti oli secara terus menerus layaknya motor bensin. Ditambah pemerintah bakal melanjutkan program subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di tahun depan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/20/110123515/mana-yang-lebih-murah-biaya-operasional-motor-listrik-atau-motor-bensin