JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda Motor bekas kerap jadi pilihan karena harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan motor baru.
Namun, banyak pembeli tergoda oleh motor bekas yang jarang digunakan, menganggapnya masih dalam kondisi prima.
Meski tampak menarik, motor yang jarang dipakai ternyata memiliki risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan kerugian.
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Timur, motor yang jarang dipakai bukan berarti bebas masalah.
“Motor yang jarang digunakan mungkin terlihat mulus dari luar, tetapi biasanya ada komponen yang rentan rusak karena lama tidak berfungsi. Misalnya, komponen karet seperti seal dan ban yang bisa mengeras dan retak jika dibiarkan terlalu lama,” kata Ivan.
Selain itu, motor yang jarang dipakai juga berisiko memiliki aki yang sudah lemah atau mati.
“Aki yang tidak pernah diisi ulang kehilangan daya simpan secara permanen. Ketika motor jarang dihidupkan, aki akan terus melemah, dan akhirnya perlu diganti, yang tentunya menambah biaya,” kata Ivan.
Ivan menyarankan agar calon pembeli melakukan pengecekan menyeluruh, terutama pada sistem kelistrikan, rem, dan suspensi.
“Jangan hanya melihat kilometer rendah sebagai patokan. Periksa juga apakah semua komponen bekerja normal dan bebas dari kerusakan akibat jarang digunakan,” ucap Ivan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/02/144200515/kerugian-membeli-motor-bekas-yang-jarang-dipakai