JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan memang jadi momok saat naik bus. Baru ini kejadian bus yang membawa rombongan anak TK terbakar di Tol Wiyoto Wiyono, beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
Secara desain bodi, bus memiliki dua pintu masuk, di depan dan di belakang atau tengah. Cuma ketika kondisi kecelakaan, ada beberapa akses yang bisa digunakan selain pintu yang ada di sisi kiri depan dan belakang.
Export Manager Karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, pertama ada pintu darurat yang biasanya ada di sisi kanan bodi bus.
"Fungsi pintunya sama seperti biasa, ada tuas untuk membukanya, hanya saja ada cover (penutup tuas). Covernya itu yang hanya bisa sekali pakai, jadi kalau dibuka, harus ganti cover-nya,” kata Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain pintu darurat yang ada di sisi kanan belakang, ada juga jendela dan pintu di atap. Jendela bisa dijadikan akses evakuasi dengan memecahkan kacanya pakai palu pemecah kaca.
"Palu pemecah kaca harus ada di kabin. Memecahkan dengan alat lain memang bisa, tapi lebih mudah gunakan palu karena sesuai peruntukkannya," kata Werry.
Sedangkan pintu atau jendela yang ada di atap biasa digunakan kalau bus dalam posisi terguling, pintu tidak bisa dibuka. Cara membukanya dengan memutar kenop yang ada di bagian dalam, maka bisa jadi akses evakuasi saat darurat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/26/084200315/evakuasi-saat-kecelakaan-bus-perhatikan-lokasi-pintu-darurat