Komponen Mobil yang Masih Bisa Dipakai Kenapa Harus Diganti?

KLATEN, KOMPAS.com - Ada banyak komponen mobil kerap disarankan oleh pihak bengkel agar diganti, padahal secara fungsi komponen tersebut masih bisa dipakai dan tidak bermasalah.

Komponen yang dimaksud adalah onderdil fast moving, yakni part yang bakal habis masa pakainya seiring waktu dan pemakaian. Seperti, busi, filter udara, oli, filter oli, kampas rem dan sejenisnya.

Lantas, apa tujuan penggantian komponen yang masih bisa dipakai tersebut?

Hermas Efendi Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) mengatakan semua komponen mobil memiliki usia pakai, sehingga bila sudah habis masanya sebaiknya diganti meski secara fungsi masih bisa dipakai.

“Ada indikasi bahwa komponen tersebut memerlukan peremajaan, ketika masa pakainya sudah habis, misal elektroda busi sudah tipis, kan harus diganti meski secara fungsi masih bisa dipakai,” ucap Hermas kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Hermas mengatakan, saran penggantian dari pihak bengkel bertujuan sebagai langkah preventif atau antisipasi agar di kemudian hari tidak terjadi masalah di jalan.

“Sementara konsumen, kebanyakan hanya memandang dari segi kegagalan fungsi suatu komponen, selama masih bisa bekerja dianggapnya komponen tersebut tak perlu diganti,” ucap Hermas.

Padahal, menurut Hermas, bengkel yang baik harus bisa menawarkan atau menginformasikan langkah antisipasi terkait apa penyebabnya, ketika komponen yang hampir habis masa pakainya itu tidak segera diganti.

“Sebagai contoh ditemukan radiator mobil sudah ada korosi, umurnya sudah 15 tahun, sebagai bengkel yang baik maka harus memberikan informasi ke konsumen untuk segera menggantinya,” ucap Hermas.

Pasalnya, menurut Hermas, akan ada masalah lain ketika kondisi tersebut tidak diinformasikan dan segera diperbaiki. Seperti, mesin mengalami overheating di tengah perjalanan dan sebagainya.

Nah itu lah, alasan kenapa pihak bengkel menyarankan penggantian onderdil mobil sebelum komponen mengalami kegagalan fungsi, di luar dari adanya tuntutan penjualan sparepart oleh perusahaan.