JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden bus terbakar yang terjadi di Tol Wiyoto-Wiyono pada Rabu (12/6/2024) disebutkan karena terjadinya pecah ban. Namun, menurut pakar, pemicunya bukanlah karena ban yang pecah.
Menurut keterangan resmi dari Suku Dinas (Sudin) Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Timur, sebelum terjadinya kebakaran, bus mengalami pecah ban.
"Awal mula ban pecah lalu tiba tiba ada percikan di bagian ban yang pecah," ujar keterangan Sudin Damkar, dalam keterangan resminya.
"Untuk memecahkan ban mobil, baik ban penumpang maupun ban bus atau truk, sangatlah susah. Perlu kondisi yang sangat ekstrem, misalnya ban sudah sangat gundul, lalu benturan benda keras atau tajam dengan kecepatan yang cukup tinggi dan bobot yang sangat berat," ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Kalau lihat busnya sepertinya bus luxury, bannya kemungkinan ban radial. Jadi, kecil kemungkinan pecah ban," kata Zulpata.
Kemungkinan lainnya, menurut Zulpata, ban sudah gundul atau kurang angin sekali. Lalu, melindas baut yang ada di jalanan, yang ada garis-garisnya. Biasanya, di situ ada baut-baut bekas rambu-rambu,
"Kan cukup tajam, ini masih kemungkinan ya. Namun, kalau semua ban normal, kembangan masih cukup, bobot tidak overload, kecil kemungkinan untuk ban pecah," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/13/120200215/bus-terbakar-karena-pecah-ban-begini-logikanya