JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masuk dalam kategori kendaraan elektrifikasi, namun mobil dengan teknologi hybrid masih menggunakan mesin konvensional. Artinya, urusan komponen masih sama, termasuk masalah busi.
Hal ini karena proses kerja dari mesin bensin konvensional masih memerlukan percikan api dari busi untuk proses pembakaran udara dan bahan bakar.
Namun demikian banyak yang mempertanyakan jenis busi mobil hybrid ? apakah berbeda dengan yang digunakan pada mobil biasa atau sama saja.
Menjawab pertanyaan tersebut, Diko Oktaviano, Technical Support PT Nittera Mobility Indonesia produsen busi NGK, menjelaskan bila busi yang digunakan pada mobil hibrida masih sama dengan mobil konvensional.
"Dari segi bentuk sama, tidak berbeda dengan yang mobil pada umumnya. Tapi biasanya yang membedakan itu adalah jenis busi atau material dari busi yang digunakan saja," ucap Diko saat dihubungi KOMPAS.com, Selasa (23/4/2024).
Lebih lanjut Diko menjelaskan, pada umumnya kebanyakan mobil hybrid yang ada di Indonesia telah mengaplikasi busi laser iridium, bukan nikel atau iridium biasa.
Dengan demikian, secara usia masa pakainya juga jauh lebih panjang dibandingkan jenis busi biasa. Selain itu, pastinya juga urusan pembakaran lebih sempurna.
"Efeknya membuat performa mesin lebih optimal karena pembakaran yang terjadi lebih sempurna. Ujungnya juga irit bahan bakar dan gas buang yang dihasilkan lebih rendah," kata Diko.
Meski demikian, Diko menjelaskan biasanya untuk jenis busi pada mobil hybrid sejauh ini masih khusus. Artinya, pemilik mobil hybrid tak bisa sembarang mengganti dengan jenis lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/24/133100815/mitos-atau-fakta-busi-mobil-hybrid-beda-dengan-busi-biasa-