JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia ialah pebalap kunci Ducati dua tahun belakangan. Ducati boleh mendominasi lintasan MotoGP, tapi Bagnaia yang merebut dua gelar juara pada dua musim berturut-turut.
Sebetulnya Ducati bisa saja mengunci Bagnaia dengan memberikan kontrak panjang tapi hal itu tidak dilakukan. Bagnaia juga mengatakan dia menolak kontrak yang "muluk-muluk" karena semua bisa terjadi di tengah jalan.
Bagnaia hanya ingin kontrak biasa yang diperpanjang tiap dua musim ketimbang kontrak panjang langsung seperti Marc Marquez saat bersama Honda yang menandatangani kontrak selama empat tahun.
“Saya sendiri tidak mau menandatangani. Saya ingin dirangsang. Saya melihat bagaimana hal itu terjadi pada Marquez, yang telah menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi empat tahun dengan Honda," ujar Bagnaia dilansir dari Crash, Selasa (2/1/2023).
"Saya pikir hal terbaik adalah memikirkan kontrak dua tahun untuk selalu melakukan yang terbaik. Dengan ini, kecintaan saya pada Ducati tetap ada dan akan tetap ada dan menurutku itu saling menguntungkan," ujarnya.
Untuk diketahui, Marquez sebelumnya menandatangani kontrak berdurasi empat tahun dengan Honda pada 2020 yang artinya baru berakhir pada akhir 2024, namun musim depan Marquez pindah ke Gresini Racing.
Di sisi lain, sebelumnya CEO Ducati Claudio Domenicali menyatakan tidak setuju ide mengikat Bagnaia dengan memberikan kontrak jangka panjang selama lima tahun.
Domenicali menyebut Bagnaia memang sukses membawa pulang gelar dua tahun berturut-turut. Namun hal itu bukan jaminan sebab bisa saja terjadi perubahan cepat di tubuh Ducati.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/02/114200115/bagnaia-menolak-kontrak-panjang-seperti-marquez-di-honda