SLEMAN, KOMPAS.com - Tutup radiator merupakan komponen kecil yang menutup lubang pengisian air radiator. Rupanya komponen ini bukan sekadar tutup, tapi juga memiliki peran dalam menjaga performa mobil.
Desain tutup radiator sudah dirancang demikian agar mampu menunjang sistem pendingin mesin dalam menjaga suhu idealnya.
Maka dari itu, penting memastikan kesehatan tutup radiator dan tidak salah dalam memasangnya.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, beberapa kasus gara-gara tutup radiator rusak atau salah pemasangan mesin mobil menjadi rusak dan harus diturunkan.
“Meski komponen kecil, tutup radiator berada pada sistem yang krusial, jika sistem pendinginan tidak berjalan dengan baik maka risikonya mesin jebol, dan itu bisa disebabkan oleh tutup radiator,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2023).
Pria yang mendirikan bengkel Spesialis Nissan & Datsun di Mlati, Sleman, Yogyakarta, ini mengatakan penting melakukan pemeriksaan kesehatan tutup radiator saat perawatan berkala.
Menurut Hardi, tutup radiator harus mampu menjalankan fungsi gandanya dengan baik, yakni membiarkan aliran air bertekanan menuju tangki reservoir dan mengalirkan kembali air di dalam tangki menuju radiator.
“Untuk menunjang hal itu, tutup radiator dilengkapi katup tekanan tinggi dan katup vakum sehingga pada tekanan tertentu katup akan membuka dan ketika vakum juga akan membuka,” ucap Hardi.
Jika sampai katup dalam tutup radiator ini macet maka dampaknya tidak hanya aliran air yang terhalang tapi juga dapat menimbulkan kerusakan radiator.
“Misal katup tekanan tinggi macet, seharusnya ketika terjadi tekanan sampai titik tertentu misal 90 Kpa katup akan membuka, tapi ini bisa saja tidak terbuka sehingga di dalam saluran raditor terjadi tekanan berlebih,” ucap Hardi.
Sehingga, dampaknya bisa membuat radiator pecah atau risiko lebih parahnya justru packing di mantel pendingin yang kalah sehingga terjadi kebocoran.
“Akibat tekanan berlebih itu, packing atau gasket antara kepala silinder dan blok mesin bisa rusak, akibatnya bisa saja membuat oli bercampur dengan air radiator atau sebaliknya, dan bisa menyebabkan air radiator masuk ke ruang bakar,” ucap Hardi.
Begitu juga dengan katup vakum, jika dia macet maka aliran air reservoir tidak akan bisa kembali ke dalam radiator akibatnya sering kurang.
“Jika air kurang maka dampaknya bisa menyebabkan panas berlebih, dan bisa membuat kepala silinder melengkung, akhirnya air dan oli bisa tercampur begitu juga kompresi bisa bocor,” ucap Hardi.
Jika sudah seperti itu maka mesin harus dibongkar untuk dilakukan perbaikan. Jika dipaksakan maka mesin bisa mengalami mogok, bahkan dampak terburuknya bisa menimbulkan water hammer.
“Yakni terdapat kumpulan cairan di dalam ruang bakar, ketika mesin distarter maka cairan itu akan terkompresi bersama piston, dan karena karakter cairan ini lebih berat daripada udara maka pukulan keras bisa terjadi, menyebabkan stang piston bengkok dan bisa juga patah,” ucap Hardi.
Jadi, penting sekali memastikan kesehatan tutup radiator dengan mengujinya pakai tekanan dan memainkan katup vakum dengan jari, jangan sampai macet.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/071200815/gara-gara-tutup-radiator-mobil-harus-turun-mesin