JAKARTA, KOMPAS.com - Saat naik layanan bus antarkota dalam provinsi (AKDP), biasanya penumpang bisa membeli tiket di atas bus. Maka dari itu, hal ini kerap dimanfaatkan oleh sejumlah oknum atau kru bus yang curang dengan mematok harga yang tidak sesuai dengan tarif dari perusahaan otobus (PO).
Yusuf, salah satu sopir PO MGI, mengatakan, sebaiknya saat penumpang hendak naik layanan bus tersebut bisa mencari tahu dulu ke agen penjualan tiket. Dengan begitu, saat beli tiket dari kru saa naik bus sudah tahu harga aslinya. Atau bisa juga beli tiket langsung di agen PO.
"Tapi beberapa PO saat ini sengaja memasang harga tiket bus AKDP di dalam kabin bus, sehingga penumpang tahu nominal yang harus dikeluarkan untuk membeli tiket. Dengan mengetahui harga tiket, tentunya penumpang akan terhidar dari kecurangan kru bus," kata Yusuf kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).
Beda dengan layanan bus AKAP yang mana harga tiketnya kerap berubah-ubah dalam waktu yang cepat, untuk harga tiket bus AKDP biasanya akan stabil.
Tarif tiket bus AKDP hanya akan alami perubahan dalam kondisi tertentu saja, misalnya libur Lebaran. Nantinya tarif akan kembali normal. Oleh karena itu, apabila saat beli tiket di atas bus dengan harga yang tinggi harus dicurigai.
"Pada saat beli tiket atau karcis dari kru di atas bus sebaiknya minta kertas karcisnya. Namun, apabila PO tidak menyediakan karcis, pastikan harga tiket sama seperti informasi tarif yang ditempel di dalam bus," kata Yusuf.
Menurut Yusuf, layanan pembelian tiket dari kru bus saat di dalam kabin sudah ada sejak lama. Cara ini untuk memudahkan penumpang yang ingin beli tiket dengan praktis. Namun, beberapa PO kini juga sudah mulai menjual tiket bus AKDP secara online.
"Bus AKDP PO MGI saat ini juga sudah punya aplikasi sendiri, jadinya penumpang bisa beli tiket secara online dan aman lantaran terhindar dari aksi penipuan harga tiket," kata Yusuf.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/11/122200815/begini-cara-agar-tidak-ditipu-saat-beli-tiket-bus-akdp