Walaupun semua jaket memiliki fungsi serupa, yakni menutupi kulit tubuh bagian atas, ternyata ada beberapa bahan yang tidak direkomendasikan untuk keperluan berkendara.
Bahan yang dimaksud adalah poliester alias parasut, menurut Jovand, Sales Head RCW Dainese Indonesia, bahan ini sangat tidak direkomendasikan bagi pengendara motor.
Alasannya, bahan poliester tergolong kedap udara dan sirkulasinya minim, hal ini bisa menyebabkan pengendara gerah dan kepanasan.
“Jaket poliester itu biasanya model Windbreaker atau Taslan. Ini kalau dipakai pas riding siang-siang, bisa mateng (kepanasan),” ucapnya kepada Kompas.com, pekan lalu.
Dia menjelaskan, jaket bahan poliester hanya cocok untuk keperluan olahraga saja, seperti jogging atau kegiatan outdoor lainnya, sebab fungsi insulasi panasnya jauh lebih bermanfaat.
“Kalau riding, kita butuhnya jaket tebal tapi sirkulasinya baik. Supaya enggak pengap, walaupun dipakai waktu siang,” kata Jovand.
Sebagai referensi, Jovand menyarankan pengendara untuk menggunakan jaket bahan katun atau fleece. Selain kualitasnya cukup bagus, sirkulasinya juga baik dan tidak membuat gerah.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/29/191200515/naik-motor-saat-cuaca-panas-jangan-pakai-jaket-bahan-ini