SUKOHARJO, KOMPAS.com - Mobil perlu dirawat dengan baik agar performa tetap prima dan terhindari dari kerusakan berat.
Salah satu perawatan mobil yang wajib dilakukan adalah memeriksa kondisi radiator. Komponen tersebut merupakan bagian dapur pacu yang bertugas menjaga kestabilan suhu mesin.
Bila sampai mobil dipaksakan tetap dioperasikan dengan kondisi radiator sudah rusak, maka dampak terburuknya bisa sampai merusak mesin secara keseluruhan.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan pemeriksaan radiator masuk ke dalam bagian servis rutin atau tune up.
“Saat mobil diservis rutin, maka akan dilakukan pemeriksaan radiator dan salurannya dari kebocoran, sehingga begitu terindikasi ada yang bocor bisa segera diperbaiki,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023)
Pemilik bengkel di Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini mengatakan pemeriksaan radiator juga meliputi kemampuan kipasnya.
Menurut Muchlis, motor penggerak kipas radiator bisa saja mengalami penurunan kemampuan dalam berputar bahkan mati.
“Kipas pendinginnya masih berputar normal atau tidak, jika sudah lemah atau mati maka wajib diganti atau diperbaiki sebelum mobil dioperasikan kembali, jika tidak maka risikonya mesin akan mengalami overheat,” ucap Muchlis.
Pemeriksaan radiator ini dilakukan oleh pihak bengkel setiap kali melakukan servis rutin atau setiap 5.000 Km atau 6 bulan sekali. Maka dari itu, pengguna juga bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri mengingat risikonya cukup besar.
“Sebelum berkendara bisa melakukan pemeriksaan secara visual di area radiator dan pipanya, apakah ada rembesan air atau tidak, bisa juga dengan memeriksa level air radiator di tangki cadangan,” ucap Muchlis.
Nah, itu tadi alasan kenapa wajib mengontrol kondisi radiator setiap saat yakni agar risiko overheat bisa berkurang.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/29/161200615/alasan-kenapa-wajib-cek-kondisi-radiator-mobil