JAKARTA, KOMPAS.com - Memasarkan mobil listrik dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran merupakan strategi utama China untuk masuk ke industri otomotif global.
Kendati dapat membuka pilihan baru bagi masyarakat, tenyata banyak pihak yang tidak setuju pada strategi tesebut.
Pihak Uni Eropa baru-baru ini sampai melakukan penyelidikan kepada mobil-mobil China karena diduga ada persaingan tidak sehat.
Lantas pertanyaannya, mengapa mobil listrik China bisa memiliki harga murah?
Dilansir dari Reuters pada Selasa (19/9/2023), hal tersebut karena adanya kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing, China. Sehingga memperkuat dasar pada sektor terkait.
Hingga pada akhirnya, memungkinkan China menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya.
Sementara negara lain, baru memulai penetrasi ke industri kendaraan listrik pada era 2000-an.
Hal ini lantas telah melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia, yaitu CATL dan BYD, yang menggantikan Volkswagen tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Keunggulan biaya dan rantai pasokan Tiongkok telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana, seperti Tesla.
Produsen mobil listrik besutan Elon Musk ini membangun pabrik raksasanya di Shanghai dan memproduksi lebih dari 700.000 kendaraan pada tahun 2022, atau setengah dari total produksi pembuat mobil Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya itu, Renault (RENA.PA) dan BMW (BMWG.DE) juga membuat mobil untuk ekspor di China.
Sementara MIT Technology Review Februari lalu mengatakan bahwa pemerintah China telah mengambil langkah untuk berinvestasi dalam teknologi terkait sangat awal, yakni sejak tahun 2001.
Pada tahun itu, teknologi kendaraan listrik diperkenalkan sebagai proyek penelitian sains prioritas dalam rencana lima tahun China, yang merupakan deskripsi mendetail mengenai suatu rencana strategi atau blue print ekonomi tingkat tertinggi di sana.
Kemudian, pada tahun 2007, industri ini mendapat dorongan signifikan ketika Wan Gang, seorang insinyur otomotif yang telah bekerja untuk Audi di Jerman selama satu dekade, menjadi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.
Setelahnya, pengembangan kendaraan listrik secara konsisten diprioritaskan dalam perencanaan perekonomian nasional China.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/20/154100515/alasan-mobil-listrik-buatan-china-bisa-lebih-murah-dari-pabrikan-lain