Cara Cegah Rangka Mobil Tua Berkarat, Cuma Modal Rp 35.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangka berkarat merupakan kondisi berbahaya yang bisa dialami semua mobil, tidak hanya lansiran tahun tua, namun juga tahun muda.

Ada beragam faktor yang menyebabkan situasi ini, beberapa di antaranya adalah faktor cuaca, kelembapan, perawatan minim, dan tentunya usia.

Karat yang muncul juga berpotensi membahayakan, karena rangka bisa keropos dan akan sangat mempengaruhi daya tahan mobil, bahkan fungsi-fungsi keselamatan dasar.

Namun ternyata, kendala ini bukannya tanpa solusi, ada beberapa langkah perawatan mudah dan murah yang bisa dilakukan oleh pemilik mobil, untuk mencegah timbulnya karat muncul pada rangka.

Heryawan Ketua Umum Kijang Retro Indonesia sekaligus Pemerhati Mobil tua, membagikan beberapa tips perawatan mudah yang bisa dilakukan oleh pemilik mobil, untuk mencegah terjadinya karat.

“Karat itu pastinya karena faktor cuaca, munculnya bisa dimana-mana. Tapi yang paling berbahaya itu kalau kena kaki-kaki atau kolong (bagian bawah) mobil,” ujarnya kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Heri menjelaskan, kolong berkarat bisa menimbulkan komplikasi kerusakan. Contohnya sebut saja sasis keropos, kaki-kaki keras, bahkan lantai mobil jebol.

“Karat itu juga bisa menjalar, seperti kudis saja. Kalau sudah kena satu titik, biasanya bisa menyebar,” ujarnya.

Menyiasati hal tersebut, Heri dan para anggota pengguna mobil tua biasanya menggunakan pelumas khusus bernama Flinkote, atau biasa dikenal dengan pelingkut.

Pelumas ini cukup serupa dengan pernis, dan didesain khusus untuk mencegah logam berkarat. Menurut Heri, proses aplikasinya cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah, tanpa perlu ke bengkel.

“Cukup pakai kuas saja, dan dioles ke semua kolong mobil. Ini bisa dilakukan 2 tahun sekali, tapi saya biasanya setahun sekali, supaya lebih aman,” kata dia.

Sejak rutin mengaplikasikan Flinkote, Heri mengklaim Kijang Kapsul miliknya tidak pernah mengalami kendala rangka berkarat.

Harga Flinkote juga cukup terjangkau, sekitar Rp 35.000 sampai Rp 45.000 per-kaleng ukuran 1 kilogram dan bisa dibeli di marketplace ataupun toko bangunan.