JAKARTA,KOMPAS.com - Fenomena klakson telolet bus sedang ramai mewarnai tren otomotif di Indonesia. Tren tersebut kian berkembang dengan lantunan nada yang lebih beragam seperti klakson basuri.
Biasanya akan ada rombongan penggemar bus yang dengan sengaja menantikan sopir untuk membunyikan klakson basuri, dan mayoritas masih anak kecil.
Ganjar, salah satu kernet bus AKAP dari PO Best Premium mengatakan, menyenangkan dapat menghibur banyak anak kecil dengan klakson telolet.
Bahkan sampai ada anak kecil yang gembira saat main ke pool bus atau titik-titik pemberhentian bus hanya untuk mendengar klakson telolet.
Hanya saja pada saat anak kecil terlalu dekat dengan jalan menimbulkan kecemasan lantaran berbahaya.
"Bus itu ukurannya besar, kalau terlalu dihalangi akan sangat berbahaya bagi anak tersebut. Makanya kalau ada gerombolan anak kecil biasanya saya akan bantu sopir untuk meminta anak-anak tersebut minggir dan tidak terlalu dekat dengan bus. Kalau anak-anak itu terlalu dekat bus dan tidak terlihat oleh sopir takut terserempet," kata Ganjar kepada Kompas.com di Terminal Bus Lebak Bulus, Jumat (28/7/2023).
Menurut Ganjar, fanatik boleh tapi harus ingat keselamatan juga. Agar lebih aman, sebaiknya saat menantikan klakson bus jaraknya jangan terlalu dekat dengan bus, terutama saat bus sedang melaju.
"Kami suka menghibur dengan bunyi telolet, namun sebaiknya saat menantikan bus jangan terlalu dekat demi keselamatan bersama," kata Ganjar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/28/154100315/fenomena-klakson-telolet-bus-jadi-hiburan-tapi-berbahaya