Pemilik bengkel spesialis Worner Matik, Hermas Efendi Prabowo mengatakan, selain perilaku berkendara ada hal lain yang juga memengaruhi kinerja transmisi matik yang jarang diperhatikan oleh pemilik mobil yaitu beban bawaan.
"Perilaku yang banyak terlihat itu misalnya overweight atau kapasitas berlebihan. Misalnya mentang-mentang mobil ini 7 penumpang kemudian penumpangnya banyak sekali. Banyak yang ditemui seperti itu, bebannya terlalu berlebihan," kata Hermas kepada Kompas.com, Senin (3/7/2023).
"Padahal yang dimaksud 7-penumpang kan sebetulnya hanya untuk orang dengan tambahan barang seperlunya. Tapi ini tidak ditambah beras 1 kwintal dan lainnya, hal itu juga yang kerap membuat umur transmisi matik jadi pendek," kata dia.
Walaupun kata Hermas sebetulnya beban banyak bukan hanya berpengaruh pada transmisi namun juga bagian-bagian lain termauk kaki-kaki. Sebab pabrikan mobil sudah memperhitungkan berapa batas beban yang bisa diangkut.
Ditambah kata Hermas soal pemakaian yang tak kenal waktu atau istilahnya "kerja rodi." Mobil dipakai terus tanpa istirahat, hal tersebut tak cuma berpengaruh pada mesim tapi juga transmisi.
"Kemudian kadang orang memakai mobil matik enak, kuat menyetir sampai jauh sampai tidak pernah berhenti. Sudah begitu macet-macet akhirnya apa yang terjadi suhu (transmisi) matik jadi panas," kata dia.
"Suhu panas, oli panas, kembali lagi memengaruhi tekanan oli. Jika panas kondisi elektrikal juga terganggu, jadi sistem tidak berjalan dengan baik," ujar Hermas.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/05/152200615/mobil-sering-bawa-beban-berlebih-bisa-pengaruh-ke-transmisi-matik