KLATEN, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik merupakan kendaraan yang digadang-gadang mampu menggantikan motor berbasis bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Tingginya emisi gas buang membuat pemerintah dan berbagai pihak berbondong-bondong menciptakan ekosistem kendaraan baru, yaitu berbasis baterai.
Rupanya, perawatan motor listrik juga terbilang lebih mudah daripada motor bermesin konvesional. Lantas, apa saja perawatan yang dibutuhkan motor listrik?
Pemilik Bengkel Spesialis Motor Listrik EV Centrum Aditya mengatakan nyawa motor listrik adalah baterai, sehingga perawatan berfokus padanya.
Aditya mengatakan salah satu perawatan yang sangat dianjurkan adalah tidak langsung melakukan pengecasan setelah motor listrik digunakan bepergian.
“Sama seperti mesin motor konvensional yang panas setelah dipakai berkendara, baterai di motor listrik juga sama. Kalau dicas, baterai bisa overheat,” kata Adyta belum lama ini di Jakarta.
Menurut Adyta, sudah ada beberapa motor listrik menengah ke atas seperti Yadea dan Alva yang membekali motor dengan battery management system (BMS). Komponen ini berfungsi mengukur suhu baterai sebelum di cas.
“Kalau baterai terasa panas, motor pasti tidak akan mau dicas. Harus ditunggu dulu beberapa menit sampai baterai dingin,” ujarnya.
Kehadiran komponen BMS akan membantu pengguna dalam menakar kesiapan baterai sebelum di cas. Akan tetapi, tidak semua motor memiliki komponen tersebut.
Motor-motor listrik menengah ke bawah dengan harga murah seperti Uwinfly dan Selis menggunakan baterai jenis SLA. Baterai jenis ini tidak memiliki komponen BMS.
“Motor listrik murah kan enggak ada BMS, jadi pengguna harus menakar sendiri. Optimalnya, motor listrik yang habis dipakai jalan harus didiamkan selama 15 menit sampai 30 menit dulu, baru bisa dicas. Instruksi ini pasti ada di manual penggunaan,” kata Adyta.
Risiko yang mungkin terjadi jika motor listrik buru-buru dicas setelah digunakan adalah overheating. Hal itu misa memperpendek usia penggunaan baterai.
“Sebaiknya ditunggu sampai baterai betul-betul dingin, barulah kemudian di cas. Manfaatnya pasti terasa karena umur baterai jadi lebih lama,” ucap Adyta.
CEO CoverSuper Indonesia Ari Wibowo mengatakan, pemilik motor listrik perlu mencabut baterai bila motor listrik tersebut tidak digunakan dalam waktu cukup lama demi menjaga keawetannya..
"Baterai bisa mengalami self discharge ketika motor dalam keadaan mati, sehingga sebaiknya dilepas saja, dengan catatan baterai dalam keadaan terisi penuh," ucap Ari dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Ari juga mengatakan pemilik motor listrik perlu memperhatikan waktu penggantian sabuk penggerak sebagai komponen yang cukup penting bagi motor listrik karena bertugas untuk menyalurkan tenaga menuju roda belakang.
Ari mengatakan ketahanan sabuk penggerak adalah 3.000 kilometer dan harus selalu diganti secara rutin.
Selain itu, seperti pada motor konvensional, sistem pengereman juga menjadi perhatian khusus. Pastikan pengecekan setiap 2 atau 3 bulan sekali pada bagian kampas rem.
Jadi, perawatan motor listrik memang lebih sederhana daripada motor bahan bakar minyak, namun tetap perlu diperhatikan agar usia pakainya awet.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/20/131200415/sebelum-beli-konsumen-wajib-tahu-soal-perawatan-motor-listrik