KLATEN, KOMPAS.com - Sama-sama menggunakan kata belt, rupanya drive belt dan timing belt merupakan dua komponen yang berbeda. Kendati demikian, keduanya harus diganti secara rutin untuk menghindari terjadinya risiko di perjalanan.
Memiliki nama yang mirip, banyak masyarakat menganggap keduanya sama, padahal berbeda.
Simak penjelasan berikut tentang bedanya drive belt dan timing belt agar bisa diperhatikan oleh pengguna mobil.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, fan belt atau drive belt berfungsi untuk memutar beberapa komponen luar mesin seperti dinamo ampere, kompresor water pump dan sejenisnya.
“Belt itu memutar pompa air (water pump), kipas (ada juga yang elektrik) alternator, kompresor AC, bahkan power steering yang masih menggunakan fluida,” ucap Didi dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Didi mengatakan drive belt bertugas mendukung kinerja komponen pelengkap kendaraan yang membutuhkan putaran mesin sebagai penggeraknya.
Kompresor AC, dinamo ampere, dan yang lain akan bekerja bila mendapatkan putaran dari mesin. Sehingga, kendaraan dapat melaju dengan baik dengan sistem yang sempurna.
“Salah satu risiko jika fan belt putus maka di pompa air atau water pump berhenti, itu akan membuat mesin bisa mengalami overheat, belum lagi soal dinamo ampere dan komponen lainnya,” ucap Didi.
Sementara timing belt merupakan komponen yang bertugas memutar mekanikal di dalam area mesin. Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo mengatakan berbeda dengan fan belt atau drive belt, timing belt bekerja di dalam mesin.
“Timing belt ini menggerakkan poros cam dan puli lainnya, dia mengambil putaran dari poros engkol, sehingga putaran mesin dimanfaatkan untuk keperluan penyesuaian waktu pengapian untuk mesin bensin dan waktu penginjeksian BBM untuk diesel,” ucap Eko dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Sesuai dengan namanya, timing belt berkaitan erat dengan sistem kerja mesin bagian dalam. Eko menjelaskan, selain waktu pengapian atau penginjeksian BBM, timing belt juga bertugas memutar poros cam.
Eko mengatakan poros tersebut memiliki desain khusus guna membuka katup pada masing-masing silinder dapur pacu sesuai dengan waktunya.
“Seandainya terjadi masalah pada timing chain, baik itu putus, terlepas atau lompat perputarannya, akan menyebabkan performa mesin menurun bahkan mesin bisa mogok saat itu juga,” ucap Eko.
Jadi, drive belt dan timing belt merupakan dua komponen yang berbeda namun tetap memerlukan perhatian dari pengguna agar mesin bekerja dengan sistem yang baik dan aman.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/19/121200815/sering-dianggap-sama-ini-beda-drive-belt-dan-timing-belt-pada-mobil