JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan saat ini sudah memulai persiapan untuk menyambut insentif kendaraan listrik yang sedang dipersiapkan oleh Pemerintah RI.
Satu di antaranya, memperkuat dan memastikan kesiapan para supplier atau pemasoknya karena terdapat potensi peningkatan permintaan secara signifikan. Sehingga, tak terjadi penumpukan antrean alias inden.
"Kita komunikasi terus kepada supplier karena sekarang tidak gampang untuk menjaga rantai suplai. Kita juga ada masalah logistik, kapasitas, dan lain-lain," ucap Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam di Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).
"Jadi saat ini (posisinya) kita komunikasi terus," lanjut dia.
Terlepas dari itu, Bob percaya bahwa rencana pememberian insentif kendaraan listrik akan memicu percepatan elektrifikasi di Indonesia.
"Mudah-mudahan bisa memacu, mengakselerasi elektrifikasi di Indonesia. Sehingga Indonesia bisa jadi basis otomotif tidak hanya yang menggunakan BBM, tapi juga yang elektrifikasi," ujar Bob.
Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, Pemerintah akan memberikan insentif kendaraan listrik pada Maret 2023 untuk konversi kendaraan motor konvensional, motor baru, dan kendaraan roda empat.
"Mengenai implementasi untuk kendaraan listrik rencananya Maret 2023 sudah jalan nih. Sepeda motor konversi dan motor baru juga ada, juga kendaraan roda empat juga ada," kata Arifin.
Ia mengatakan, untuk insentif yang diberikan terhadap kendaraan roda empat bukan dalam bentuk uang. Dalam hal ini diketahui sebelumnya, insentif kendaraan roda empat akan diberikan Pemerintah dalam bentuk potongan pajak.
"Bukan uang kalau kendaraan roda empat. Tapi kalau yang motor adalah insentif membantu masyarakat untuk bisa memiliki sepeda motor listrik baik konversi maupun yang baru dengan biaya yang lebih murah," jelasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/22/150100015/ada-insentif-kendaraan-listrik-toyota-jaga-agar-tak-inden-panjang