Desainnya yang menarik, ditambah dengan periode edar yang cukup pendek yakni hanya 1987 sampai 1990, membuat mobil ini kerap diburu para kolektor item jadi penghuni garasi atau dijadikan bahan modifikasi.
Seperti contoh yang dilakukan oleh Eko Budiyatmoko. Pria yang akrab disapa Eko ini mengaku sudah lama jatuh hati pada liftback. Namun, keinginan itu akhirnya bisa tercapai pada 2018 ketika berhasil meminang Toyota Corolla Liftback lansiran 1989.
“Tahun 2018 sudah bikin beberapa list mobil yang dulu waktu kecil pengen dimiliki. Di list tersebut salah satu nya mobil Toyota Corolla Liftback ini. Dipilih karena sudah sangat jarang di jalanan dengan kondisi yang masih baik dan sesuai dengan budget pada waktu itu,” ucap Eko kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).
Seiring berjalannya waktu, Eko pun memutuskan untuk mulai memperbaiki tampilan Toyota Corolla Liftback, mulai dari bagian eksterior hingga interior.
Pria asal Semarang ini juga memodifikasi sedan Toyota miliknya bergaya Japanese Domestic Market (JDM), sesuai dengan tren modifikasi mobil dari negara asalnya, Jepang, pada saat itu.
“Sehingga tampilannya simple, elegan dan dengan ditambah part aksesoris-aksesoris yang dulu dipakai oleh orang-orang di Jepang,” kata dia.
Bagian eksterior, pria berusia 37 tahun ini mengecat ulang mobil dengan warna yang sama seperti aslinya, yakni abu-abu. Ia juga melakukan swap pada tampilan depan menggunakan wajah Toyota Corolla Liftback versi facelift, lengkap dengan add on lips bumper dan side skirt.
“Kemudian untuk karet pintu dan karet moulding yang sudah getas diganti baru semua. Lalu ada penambahan aksesoris fog lamp yang dulu pernah hits di tahun 90-an yaitu foglamp dengan penutup yang dapat terbuka secara otomatis,” ucapnya.
Sementara di bagian kaki-kaki menggunakan coilover dan pelek Enkei 92 R15 dengan lebar 7 inci untuk depan dan 8 inci untuk belakang dengan ban ukuran 195/50.
Pada bagian interior, Eko membalut jok dengan cover original aksesoris dari Jepang. Selanjutnya, untuk audio menggunakan merek Alpine sesuai dengan range tahun keluaran mobil ini.
“Untuk audio masih menggunakan head unit dengan pemutar kaset dan cd player. Untuk seluruh speaker yang terpasang di mobil juga menggunakan Alpine keluaran tahun 90-an,” kata dia.
Bagian jantung pacu Toyota Corolla Liftback milik Eko, juga tak luput dari ubahan. Pria asal Semarang ini memilih memakai sistem injeksi yang lebih canggih, meninggalkan sistem karburator bawaan pabrik sebelumnya.
“Original mesin mobil ini masih menggunakan karburator, tapi karena mencari part karburator sudah mulai langka, maka diputuskan untuk dirubah menggunakan sistem injeksi dari Toyota Great Corolla,” katanya.
Adapun untuk waktu pengerjaan modifikasi, Eko mengaku membutuhkan waktu cukup lama karena harus mengumpulkan part-part orisinal, seperti contoh karet-karet (karet pintu dan moulding) membutuhkan waktu setahun.
Sayang, Eko tidak merincikan biaya modifikasi sedan Toyota lawas miliknya itu. Kalau ditaksir, sepertinya setidaknya setara dengan dua unit Corolla liftback bekas atau lebih di pasaran.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/31/090200415/toyota-corolla-liftback-lawas-tampil-klimis