JAKARTA, KOMPAS.com - Joan Mir mengaku sedih harus berpisah dengan Suzuki. Bahkan, dia mengaku masih mempertanyakan keputusan Suzuki untuk keluar dari MotoGP.
Mir mengatakan, saat balapan di MotoGP Jepang, dia merasa Suzuki mungkin akan menyesal dengan keputusan ini. Namun, dia juga memahami bahwa keputusan ini diambil pastinya karena alasan yang besar.
"Saya tidak tahu jika menyesal adalah kata yang tepat, tapi bagi saya, jika mereka ingin investasi pada hal yang lain, sepertinya tidak ada kampanye publikasi yang bisa memberikan seperti apa yang ada di MotoGP," ujar Mir, dikutip dari Crash.net, Senin (7/11/2022).
"Jadi, saya tidak begitu mengerti mengapa mereka mengambil keputusan ini. Mereka memiliki alasan sendiri. Tapi, sejujurnya saya tidak mengerti," kata Mir.
Juara dunia MotoGP 2020 ini juga mengaku sedih harus berpisah dengan tim yang mau menerimanya dari Moto2 tersebut. Berbeda dengan rekan setimnya, Alex Rins, yang melakukan selebrasi, Mir malah tidak melakukan apa-apa setelah balapan berakhir.
"Saya tidak ingin merayakan balapan terakhir dengan Suzuki. Sebab, bagi saya, itu bukan hari yang bahagia. Kami tidak akan lagi bekerja bersama sebagai tim, dan itu membuat saya sedih," ujarnya.
Mir mengakhiri musim ini di peringkat ke-15 di klasemen. Dalam 20 seri, Mir absen hingga setengah di antaranya.
Bahkan, musim ini prestasi terbaiknya hanya finis di posisi keempat. Untuk musim depan, Mir akan menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda Team.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/08/074200815/sedih-harus-berpisah-joan-mir-masih-mempertanyakan-keputusan-suzuki