SEMARANG,KOMPAS.com - Faktor cuaca dianggap menjadi salah satu hal yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar kendaraan, baik mobil atau sepeda motor.
Menurut pakar Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi, suhu udara besar pengaruhnya bagi mekanisme kerja ruang bakar.
Udara yang dingin, meningkatkan kualitas pembakaran karena lebih padat. Jadi, kompresi mesin berjalan sempurna, tingkat penggunaan bahan bakar bisa lebih maksimal.
"Suhu kerja mesin yang efektif tak boleh lebih dari 95 derajat, lebih dari itu penggunaan bahan bakar semakin besar. Suhu udara dingin pagi hari cenderung kaya molekul oksigen, jadi akselerasi dan tenaga puncak bisa diraih secara mudah," ucap Widya kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Komposisi udara dan bahan bakar jadi seimbang karena molekul oksigen yang padat. Menurut Widya, ledakan di ruang bakar mesin bisa semakin efisien. Tingkat konsumsi bahan bakar bisa dikurangi signifikan.
Ketika udara dingin, komponen logam di dalam mesin ikut menyusut. Konsekuensinya positif, kompresi mesin bisa tercipta lebih efisien.
"Suhu dingin celah-celah komponen logam saling tertutup. Aliran oli melumasi masing-masing komponen bisa tersirkulasi lebih merata," kata dia
Hal yang sama dikatakan Foreman Nissan Setyabudi Semarang Wisnu Wardhana. Menurut dia, suhu lingkungan dan kelembaban udara yang tinggi memang bisa menekan efisiensi bahan bakar.
Pasokan udara masuk ruang bakar mesin yang lebih dingin cenderung mempengaruhi performa pelumasan hingga aliran bahan bakar.
"Maka, volume bahan bakar cenderung padat saat malam hari dan cepat mengalami kondensasi. Kandungan udara yang rendah membuat volume bahan bakar di dalam tangki lebih padat, ruang kosong jadi terasa minim," ucap Andika.
"Kompresi bahan bakar sampai ruang bakar bisa lebih efisien. Viskositas oli yang rendah, pelumasan mesin juga makin baik, terciptalah efisiensi bahan bakar," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/05/122200415/benarkah-konsumsi-bahan-bakar-mobil-saat-hujan-lebih-irit-