Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Jenis-jenis Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era elektrifikasi, saat ini sudah ada banyak pilihan kendaraan listrik yang bisa digunakan oleh masyarakat. Secara umum, ada empat pilihan jenis mobil listrik.

Keempat jenis mobil listrik ini memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Ada yang murni digerakkan motor listrik, ada juga yang hybrid atau kerjanya masih dibarengi dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Meski begitu, mobil hybrid diklaim dapat lebih mengurangi konsumsi BBM, karena kerjanya dibantu dengan motor listrik. Sehingga, penggunaan BBM jadi lebih efisien.

Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP), Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo sebelumnya menjelaskan, berdasarkan sebuah studi yang dilakukan bersama sejumlah uniersitas, ada penghematan bahan bakar jika masyarakat mulai beralih ke electric vehicle (EV).

"Apabila kita melakukan shifting dengan hybrid, maka penghematan bahan bakar adalah sekitar 49 persen. Plug-in hybrid kurang lebih sekitar 70 persen, dan EV adalah 100 persen," ucap Dodiet saat acara talkshow di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (28/9/2022).

Berikut ini adalah jenis-jenis mobil listrik beserta cara kerjanya.

Hybrid electric vehicle (HEV)

Dikutip dari AFDC, hybrid electric vehicle (HEV) atau mobil hybrid mendapatkan tenaga dari internal combustion engine (ICE) dan satu atau lebih motor listrik. Energi yang digunakan untuk menggerakan mobil disimpan pada baterai mobil tersebut.

Berbeda dengan mobil listrik lain, HEV tidak bisa diisi dayanya dengan menggunakan charger. Namun, baterai mendapatkan dayanya melalui pengereman regeneratif dan mesin pembakaran internal.

Adanya tenaga ekstra yang disediakan oleh motor listrik membuat ukuran mesin bisa lebih kecil, serta membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien. Kombinasi inilah yang menghasilkan efisiensi bensin tanpa harus mengorbankan performa mobil.

Contoh mobil hybrid yang dipasarkan di Indonesia saat ini, misalnya Nissan Kicks dan mobil mild hybrid Suzuki Ertiga Hybrid.

Plug-in hybrid electric vehicle (PHEV)

Plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau mobil PHEV menggunakan baterai dan bensin untuk memberi daya kepada ICE. 

Berbeda dengan HEV, baterai pada mobil PHEV bisa diisi dayanya menggunakan charging equipment ataupun dengan bensin. Namun, kapasitas baterai tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan HEV.

Contoh mobil PHEV yang tersedia di pasaran dalam negeri saat ini misalnya Mitsubishi Outlander PHEV.

Battery electric vehicle (BEV)

Battery electric vehicle (BEV) atau mobil BEV menggunakan motor listrik seutuhnya, tanpa internal combustion engine. Mobil jenis ini menggunakan ukuran baterai yang lebih besar untuk menggerakan motor listriknya.

Pengisian dayanya hanya bisa dilakukan dengan menggunakan charging equipment atau menggunakan power outlet, misalnya di SPKLU atau home charging.

Mobil BEV yang bisa dibeli di Indonesia, misalnya Hyundai Ioniq 5, Hyundai Kona Electric, Nissan Leaf, dan lainnya.

Fuel cell electric vehicle (FCEV)

Jenis mobil listrik yang satu ini sebenarnya masih terbilang baru, dan belum banyak pabrikan otomotif yang memproduksi FCEV.

Mobil FCEV mendapatkan sumber energinya dari hidrogen, tidak hanya dari baterai saja. Kebanyakkan mobil FCEV saat ini menggunakan baterai untuk menyimpan energi dari pengereman, memberikan daya ekstra untuk akselerasi.

Jumlah energi yang disimpan ditentukan dari seberapa besar kapasitas tangki bahan bakar hidrogennya. Berbeda dengan mobil BEV, di mana jumlah daya dan energi yang tersedia bergantung kepada ukuran baterai yang dipakai.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/30/141200615/mengenal-jenis-jenis-mobil-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke