Tanda Magnetic Clutch pada AC Mobil Minta Diganti

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem AC pada mobil perlu dirawat secara rutin agar performanya selalu baik. Jika tidak, maka AC akan lebih mudah rusak atau tidak mampu mendinginkan mesin.

Meski begitu, ada beberapa komponen yang tidak memerlukan perawatan, seperti magnetic clutch. Karena komponen ini hanya berupa puli dengan kopling elektromagnetik.

Hal itu membuat magnetic clutch memiliki masa pakai, sehingga sering dijumpai masalah dengan komponen ini. Jika magnetic clutch sudah mulai kurang baik dalam menjalankan tugasnya, gejala paling mudah dirasakan adalah berkurangnya kemampuan AC.

Maka dari itu, komponen ini perlu diganti jika sudah menunjukkan beberapa tanda-tanda mulai melemah. Apa saja itu?

Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun, Agus Setiawan mengatakan magnetic clutch perlu diganti bila sifat elektromagnetiknya sudah lemah, bunyi dan putaran puli oblak.

“AC tidak dingin, tapi begitu switch AC dimatikan lalu dihidupkan kembali AC jadi dingin lagi, nanti lama-lama tidak dingin lagi, ini tandanya sudah lemah magnetnya,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Dia mengatakan selain sudah lemah sifat elektromagnetiknya, komponen tersebut juga mati total ditandai dengan AC yang tidak dingin serta tidak ditemukannya kebocoran pada freon.

“Intiya, arus listrik untuk memerintahkan magnetic clutch aktif sudah sampai, tapi koplingnya tidak mau aktif, sehingga kompresor tidak bekerja dan tidak dingin,” ucap Agus.

Dia juga menjelaskan puli magnetic clutch bisa obal serta menimbulkan bunyi ketika sedang bekerja. Sehingga, banyak pelanggan yang mengeluhkan hal ini dan akhirnya magnetic clutchnya harus diganti.

Jadi, jika muncul tanda-tanda AC tidak dingin setelah lama diaktifkan, serta ada bunyi saat AC hidup, itu bisa menjadi tanda bahwa magnetic clutch pada sistem AC mobil bermasalah dan sudah minta ganti.