JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan bernada atau umum disebut singing road jadi salah satu solusi dalam meningkatkan fokus pengguna jalan. Sebab permukaan jalan akan mengeluarkan bunyi bernada saat dilindas oleh kendaraan.
Di Indonesia, singing road dapat dijumpai di Tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono-Kediri Km 616. Selain itu, ada pula jalan bernada yang dipasang dekat Gerbang Tol (GT) Nusa Dua, Bali.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada sejumlah lokasi yang cocok dipasang jalan bernada ini selain titik-titik yang dianggap rawan kecelakaan.
“Menurut saya supaya efektif harus dipasang di setiap jarak 20-25 km arah keluar kota, tujuannya untuk menghilangkan efek bosan dan mengantuk saat berkendara,” ujar Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
“Atau di beberapa titik-titik sebelum rest area, sebagai pengingat waktu istirahat. (Singing road) Dulu sudah pernah terpasang di tol Merak sebetulnya,” katanya melanjutkan.
Ia melanjutkan, singing road tidak hanya bermanfaat dari segi keselamatan karena mampu mencegah pengemudi mengalami microsleep, tapi juga bisa menghibur pengemudi selama perjalanan agar tidak mudah bosan.
“Upaya pengelola jalan tol menciptakan suasana agar pengemudi bisa lebih melek. Efeknya enggak ngagetin kok tapi bisa membuat suasana happy, apalagi dalam sebuah perjalanan jauh. Buat ban juga masih aman, karena tipis lapisannya,” katanya.
Namun, jalan bernada ini dinilai kurang cocok jika dipasang di ruas tol dalam kota. Alasannya, singing road baru akan efektif mengeluarkan bunyi bernada saat dilindas oleh kendaraan dengan laju kecepatan yang cukup tinggi.
“Kalau dalam kota kan rute pendek, enggak terlalu bermanfaat. Karena semua rambu-rambu maupun peralatan yang ada di jalan harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Perlu dilihat tujuannya untuk apa,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/11/121200515/ini-jalan-yang-cocok-dipasang-singing-road